Dorong Peternak Jalani Usaha Kolektif Melalui Sentra Peternakan Rakyat

  • 02 Sep
  • yandip prov jateng
  • No Comments

SLAWI – Dinas Kelautan, Perikanan dan Peternakan (DKPP) Kabupaten Tegal terus berupaya mendorong peternak menuju usaha kolektif melalui SPR (Sentra Peternakan Rakyat) Lembu Barokah yang berada di desa Dukuh Tengah, Kecamatan Margasari agar dapat berorientasi bisnis dan berdaya saing tinggi.

“Wujud upayanya melalui pendampingan, dengan tetap menerapkan protokol kesehatan, terhadap 18 kelompok ternak dengan jumlah ternak mencapai 1.700 ekor sapi,” kata Kepala DKPP Khofifah saat mengisi acara _talkshow_ “Bincang Kreatif” yang disiarkan secara langsung di Studio Radio Slawi FM dan kanal YouTube pemkab.tegal, Selasa (1/9/2020).

Ia menyampaikan, melalui kegiatan pendampingan diharapkan, pembangunan peternakan dan kesehatan hewan yang mensejahterakan peternak dapat terwujud.

Menurutnya, dengan hadirnya SPR Lembu Barokah yang didirikan sejak tahun 2015, menjadi penting dalam rangka menciptakan komoditas peternakan dalam suatu kawasan, serta menumbuhkan kesadaran kelompok ternak untuk meningkatkan keterampilan beternak secara baik dan benar.

Lebih lanjut Khofifah mengatakan, ada tiga langkah cara menguatkan kelompok ternak yang menjadi pondasi bisnis/usaha kolektif dalam SPR Lembu Barokah Margasari di tengah pandemi Covid-19 ini.

“Pertama, penguatan administrasi dengan melakukan pergantian kepengurusan dan melakukan _update_ data ternak maupun Kelompok Tani Ternak (KTT) melalui form yang disediakan pada laman https://bit.ly/sensusternakSPR, agar dapat dijadikan sistem informasi sebagai basis data untuk menyusun populasi berencana,” paparnya.

Yang kedua, lanjutnya, manajemen pengolahan makanan ternak melalui silase dan fermentasi paket komplet dengan memanfaatkan limbah pertanian yang ada. Kegiatan ini dapat memperkecil pengeluaran biaya pakan ternak dan mempersingkat waktu mencari rumput.

Ditambahkan Khofifah, cara ketiga dapat dilakukan dengan mengelola limbah ternak pada musim kemarau. Sehingga menjadi peluang untuk memberikan penghasilan tambahan bagi KTT, sekaligus pembuatan pupuk kandang organik yang menguntungkan bisnis peternakan. Pasalnya, banyak petani yang membutuhkan pupuk sebagai pendukung pertumbuhan tanaman pertanian dan perkebunan.

“Intinya, dengan melakukan pengolahan limbah ternak menjadi pupuk kandang organik dan dijual, harapannya dapat mendukung biaya pakan ternak dan memberikan tambahan pendapatan untuk kelompok peternak,” pungkas Khofifah.

Ketua SPR Lembuh Barokah Miftahurohman mengungkapkan, hadirnya SPR yang difasilitasi pemerintah Kabupaten Tegal sangat membantu para peternak dalam mengoptimalkan pemanfaatan sumber dana dan sumber daya menuju usaha kolektif, berupa sarana dan pelayanan pemasaran melalui pengembangan, pengawalan dan pendampingan SDM.

“Kondisi pandemi Covid-19 ini, mendesak peternak untuk lebih kreatif agar kegiatan beternak tetap produktif seperti biasa tetapi aman,” ujarnya.

Penulis : Diskominfo Kab.Tegal/EW
Editor : dnk/Diskominfo Jateng

Berita Terkait