Disiplin Tidak Boleh “Kendor”

  • 19 Jun
  • yandip prov jateng
  • No Comments

KOTA TEGAL – Perlbagai upaya pemerintah untuk menanggulangi pandemi Covid-19 beserta dampaknya mendapat apresiasi oleh warga. Meski begitu, pemerintah dinilai perlu membuat suatu sistem yang paling tepat untuk penyelenggaraan interaksi antarmanusia, dengan tetap mengutamakan protokol kesehatan pencegahan penularan Covid-19.

Hal tersebut dikemukakan oleh Wakil Rektor 1 Universitas Diponegoro, Budi Setiyono, saat menjadi narasumber acara Webinar Leader Talk iNews, Jogo Tonggo, Strategi Jawa Tengah hadapi Covid-19, secara daring, Kamis (18/6/2020). Acara tersebut juga disiarkan secara langsung melalui akun Youtube iNews.

“Kita perlu mengapresiasi usaha apapun yang dilakukan pemerintah. itu sesuatu yang perlu kita ikuti. Dan, untuk proses new normal pemerintah perlu membuat suatu strategi yang memungkinkan ada satu sisi orang berinteraksi kalau dalam situasi normal itu harus langsung, tetapi dalam situasi yang sekarang harus menggunakan sistem,” jelas Prof Budi.

Selain, Budi, acara tersebut juga diisi dengan pemaparan materi oleh Wali Kota Tegal, Dosen Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto, dan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.

Dosen Fakultas Ilmu Kesehatan, Siwi Pratama, mengingatkan, kasus Covid-19 masih terus meningkat. Artinya, potensi risiko yang harus dihadapi oleh masyarakat masih cenderung tinggi. Karenanya, masyarakat dan pemerintah tidak boleh lengah dan melonggarkan pengetatan prosedur pencegahan.

“Jadi mari terus lakukan protokol kesehatan di mana satu orang menjaga dirinya juga menjaga orang lain, mindset ini harus terus diterapkan. Jangan sampai kendor,” ucap Siwi.

Senada, Wali Kota Tegal, Jumadi, menegaskan mengenai urgensi penerapan protokol kesehatan. Ia pun kembali memaparkan tentang Jakwir Pentol, sebuah konsep penerapan protokol kesehatan dalam menjalankan aktivitas keseharian di wilayahnya. Jakwir Pentol merupakan akronim dari lima upaya strategis yang harus dilakukan secara bersama-sama oleh pemerintah dan masyarakat.

Pertama, kata “jak” yang berarti jalankan protokol kesehatan pada semua lini. Kedua, “wir” adalah singkatan dari wira usaha dan ekonomi yang harus tetap berjalan baik, interaksi, koordinasi lintas batas (cross notification) yang kuat. Kemudian, kata “pen” yang berarti penguatan monitoring pada era kenormalan baru sebagai sebuah prioritas kerja. Terakhir adalah kata “tol” yang merupakan akronim dari tolok ukur efektivitas pada anggaran dan sumberdaya sebagai indikator keberhasilan program kerja, serta lingkungan yang bersih, aman, dan kondusif, yang dapat diwujudkan melalui gotong royong.

Jumadi juga mengingatkan, ada beberapa tantangan yang harus dihadapi oleh pemerintah bersama masyarakat pada era kenormalan baru. Pertama adalah tantangan untuk mengubah pola perilaku masyarakat terhadap protokol kesehatan, tantangan mobilitas dan interaksi antarwarga, khususnya di daerah perbatasan, dan tantangan pemulihan ekonomi masyarakat, terutama bagi mereka yang terdampak. Selain itu, tantangan pada kualitas surveilans epidemiologi, dan terakhir adalah tantangan pada pengelolaan media, antara lain media sosial, media massa, dan lain sebagainya.

Wali kota menegaskan, masyarakat harus memiliki pola pikir yang sama, yakni pandemi Covid-19 belum berakhir, dan penyakit tersebut belum ada vaksinnya ataupun obatnya.

“Vaksin yang paling tepat untuk saat sekarang adalah masker, yang kedua physical distancing (jaga jarak), social distancing. Itu tidak bisa ditawar. Untuk itu, sekali lagi walaupun Pemerintah Kota Tegal sudah new normal saya minta kepada warga Kota Tegal untuk taat aturan ikuti semua protokol kesehatan, karena pada prinsipnya kita memakai masker itu untuk melindungi diri kita dan melindungi orang lain yang ada disekitar kita,” ujarnya.

Terakhir, Jumadi berpesan agar warganya tidak mengendurkan berbagai upaya ketat yang telah dilakukan. Menurutnya, disiplin adalah kunci keberhasilan melewati masa pandemi dengan segala dampaknya.

“Kepada masyarakat Kota Tegal saya ucapkan terimakasih juga atas ketaatan yang disampaikan pemerintah untuk selalu mematuhi protokol kesehatan. Tidak ada pemerintah yang ingin menyengsarakan rakyatnya. pemerintah ingin menjaga masyarakatnya. Disiplin adalah kuncinya, tidak ada kata lain kecuali disiplin untuk menjaga sesuai protokol kesehatan,” pesan Jumadi.

Penulis: Tm/Kontributor Kota Tegal
Editor: Tn/Diskominfo Jateng

Berita Terkait