Portal Berita
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah

SOLO – Pemerintah Kota (Pemkot) Solo memutuskan untuk mengubah desain awal bangunan permanen Pasar Legi. Rencananya, bangunan tersebut ingin dilengkapi lantai basement dan didirikan bertingkat. Lantai basement ini  berfungsi sebagai tempat parkir kendaraan dan bongkar muat, lantai dasar akan berfungsi sebagai kios, los, dan kantor perbankan. Sedangkan lantai satu akan digunakan untuk kios, los, dan kantor pengelola.

“Bentuknya nanti ada basement di bawah tanah, lantai dasar, dan lantai satu. Mirip pasar sekarang, hanya saja ditambah basement. Desain awal bangunan permanen Pasar Legi tersebut sudah dikirimkan kepada Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemenpupera) saat Pemkot memohon bantuan anggaran revitalisasi,” ungkap Kepala Dinas Perdagangan, Subagiyo, Selasa (15/1).

Bersamaan dengan desain awal tersebut, Pemkot juga mengirimkan sejumlah berkas pendukung lain, seperti sertifikat kepemilikan lahan dan rincian anggaran biaya (RAB). Berdasarkan prediksi awal, dibutuhkan dana tak kurang Rp 177 miliar untuk merevitalisasi pasar yang terbakar pada bulan Oktober 2018 tersebut.

Subagiyo tidak menampik adanya revisi desain, lantaran sebelumnya Pemkot berencana membangun ulang Pasar Legi menyerupai hangar dan tidak bertingkat.”Model hangar sebenarnya tetap ada di bagian payon (atap). Di dalamnya, los juga akan lebih terbuka, seperti desain Pasar Tanggul. Bangunannya ramah lingkungan, ramah difabel, dan ramah energi. Jadi tidak pakai lift, eskalator, terang pada siang hari, serta tidak pakai AC,” urai Subagiyo.