Difabel Butuh Alat Khusus Peringatan Dini Bencana

  • 13 Mar
  • yandip prov jateng
  • No Comments

TEMANGGUNG – Penyandang disabilitas, terutama yang tinggal didaerah rawan bencana, memerlukan alat khusus pendeteksi dini bencana atau Early Warning System (EWS) yang bersifat inklusif. Tujuannya untuk memudahkan disabilitas menangkap sinyal adanya bencana.

“EWS yang inklusif diperlukan untuk memberitahu penyandang disabilitas terkait adanya bencana. Ini PR (pekerjaan rumah) nasional kita,” ujar Ketua Unit Layanan Inklusif Disabilitas (Lidi) BPBD Provinsi Jawa Tengah Edi Supriyanto menyampaikan hal itu usai menghadiri pembentukan unit Layanan Inklusi Disabilitas Penanggulangan Bencana di Temanggung, Kamis (12/3/2020).

Ia mencontohkan, sewaktu terjadi bencana banjir di Jakarta, peringatan dini bencana menggunakan bunyi sirine. Bunyi itu tidak bisa didengar semua disabilitas tuna rungu. Sinyal berupa tulisan juga tidak bisa dibaca disabilitas netra.

“Perlu ada modifikasi-modifikasi EWS yang bisa dilakukan, untuk membantu penyandang disabilitas mengerti pertanda bencana,” katanya.

Masalah lain bagi penyandang disabilitas adalah aksesibilitas di pengungsian yang masih jarang ditemui. Misalnya toilet yang bisa diakses bagi pengguna kursi roda dengan toilet portable. Selama ini jika terjadi bencana, penyandang disabilitas biasanya pergi ke rumah saudaranya, sehingga tidak terdata sebagai orang yang terpapar bencana.

“Kami berupaya menyosialisasikan penanggulangan bencana inklusi kepada BPBD dan juga pada penyandang disabilitas agar bisa evakuasi mandiri, juga bisa memberikan bantuan pada temannya,” ujar Edi.

Sejauh ini, lanjutnya, BPBD Provinsi Jateng telah menfasilitasi dan mendorong BPBD kabupaten/ kota untuk membentuk unit layanan disabilitas, karena ini adalah mandat dari Undang-undang Nomor 8 Tahun 2016 Tentang Disabilitas, dan Peraturan Kepala BNPB Nomor 14 Tahun 2014 Tentang Partisipasi dalam Perlindungan Disabilitas.

Penulis : MC.TMG/Tosiani;Ekape
Editor : Ul, Diskominfo Jateng

Berita Terkait