Dari Lalat Hingga Coklat, Inilah Pemenang Krenova 2019

  • 18 Dec
  • yandip prov jateng
  • No Comments

Salatiga-Tujuh kreator dan inovator dinyatakan sebagai pemenang dalam lomba Kreativitas dan Inovasi Masyarakat (Krenova) Tingkat Kota Salatiga Tahun 2019. Mereka menerima penghargaan berupa piagam dan uang pembinaan dari Wali Kota Salatiga, Yuliyanto SE, MM, yang diserahkan di Rumah Dinas Wali Kota pada Selasa, 17/12/2019. Penyerahan disaksikan oleh Sekda Kota Salatiga Drs. Fakruroji dan seluruh Pimpinan Organisasi Pemerintah Daerah (OPD).
Berdasarkan aspek orisinalitas, aspek penerapan di masyarakat dan industri, aspek manfaat, serta aspek berkelangsungan yang telah dilakukan oleh tim penilai, mereka terpilih setelah menyisihkan 20 usulan Krenova di Salatiga. Saat menyerahkan penghargaan tersebut, Wali Kota menegaskan, bahwasanya Pemerintah harus mampu menangkap dan menindaklanjuti inovasi positif masyarakat tersebut agar tidak sia-sia.
“Yang punya pemikiran positif seperti ini harus didukung. Pemerintah melalui satuan kerja harus menangkap dan menindaklanjuti dengan cara bersinergi mengelola inovasinya agar tidak sia-sia dan dapat dirasakan oleh masyarakat,” tandas Yuliyanto.
Ketujuh karya yang berhasil memenangi lomba Krenova tersebut diantaranya Riri Cerita Anak, oleh Educa Studio. Inovasi ini memanfaatkan teknologi untuk mengemas cerita rakyat dan budaya Indonesia secara lebih modern. Dengan inovasi ini diharapkan dapat mengenalkan kepada masyarakat dengan cepat melalui aplikasi, permainan, boardgame, animasi, audio, buku cetak maupun digital sekaligus melestarikannya.
Kedua, diraih oleh Trias Budi Rahayu melalui LactoBird, yakni  produk probiotik yang berasal dari proses fermentasi air kelapa, gula, dan susu dengan menggunakan bakteri baik Lactobacillus sp. Produk ini bermanfaat untuk mengembalikan kesuburan burung serta meningkatkan jumlah telur dan daya tetasnya.
Selanjutnya, juara ketiga diraih oleh Siswa SMAK Satya Wacana, dengan Lentik, yang memanfaatkan polyethylene yang banyak terdapat pada limbah plastik. Polyethylene dalam jumlah banyak dapat ditemukan pada plastik yang sukar putus saat ditarik/lentur. Polyethylene kemudian dicampur dengan lilin dan dipanaskan sehingga menghasilkan sebuah material yang bisa dipadatkan. Material yang padat tersebut bisa diukir dan kemudian dijadikan kriya, maket bangunan, maupun modeling patung. Nama Lentik sendiri berasal dari kata lilin dan plastik.
Sementara, Juara Harapan I diraih Balsam D-Baas oleh Siswa SMP Muhamadiyah Plus, yaitu pembuatan balsam dengan menambahkan ekstrak daun dan batang Adas, yang diketahui sebagai antimikroba dan dapat memberikan aroma yang khas dan menyegarkan sebagai aromaterapi. Produksi balsam ini dapat membuka peluang usaha untuk masyarakat karena bahan dan proses produksinya mudah dapat diaplikasikan dalam home industry.
Juara Harapan II, diraih oleh Siswa SMKN II Salatiga dengan Scale for Blinds, yakni timbangan untuk memudahkan masyarakat dengan gangguan penglihatan, agar dapat menentukan berat dan takaran suatu benda dengan menggunakan pengeras suara sebagai outputnya.
Selanjutnya, Juara Harapan III diberikan kepada Umi Jamilah  dengan Coklat Tempe sebagai inovasinya. Dengan menggabungkan coklat dan tempe, makanan ini dipercaya bermanfaat untuk mencegah penyakit jantung, menurunkan tekanan darah, menurunkan kolesterol, antidepresan, menghindari kelelahan kronis, serta dapat meningkatkan sirkulasi darah.
Sedangkan untuk Pemenang favorit, diraih oleh Yeka Johar dengan Magot BSF, yang memanfaatkan lalat Black Soldier Fly (BSF) untuk kebutuhan nutrisi tanaman. Awal mula penelitian tentang BSF dimulai di peternakan ayam. Dalam penelitian tersebut ditemukan bahwa keberadaan larva BSF yang ada di kotoran ayam dapat mengurangi perkembangbiakan lalat rumah dan mengurangi akumulasi bau kotoran ayam.

Berita Terkait