Cegah Corona, Warga Desa Grantung Dan Penambongan Lakukan Penyemprotan Disinfektan

  • 30 Mar
  • yandip prov jateng
  • No Comments

PURBALINGGA – Untuk mencegah virus corona (Covid-19), warga Desa Grantung, Kecamatan Karangmoncol, Kabupaten Purbalingga membuat alat penyemprotan otomatis secara swadaya, bersama pemerintah desa dan CSR dari PT Janu.

“Penyemprotan secara otomatis menggunakan infra merah. Semoga efektif untuk mencegah Covid-19. Bagi kendaraan yang masuk juga aman. Biaya yang dikeluarkan sekitar Rp 2,6 juta, sudah termasuk dengan infra merahnya,” kata Kasi Pemerintahan Desa Grantung, Iwan Setiawan saat piket posko satgas penanggulangan Covid-19 desa di Balai Desa, Sabtu (28/3/2020).

Selain membuat penyemprotan otomatis, ada beberapa tindakan yang telah dan akan dilakukan, antara lain penyemprotan di ruang publik seperti masjid, musholla, sekolahan, balai desa, serta ruang publik lainnya. Pengawasan juga telah dilakukan bagi pemudik yang melakukan karantina mandiri selama 14 hari.

“Setiap pemudik wajib melakukan screening di Puskesmas Karangmoncol. Setelah itu, kami catat untuk diawasi terkait pelaksanaan karantina mandiri,” katanya.

Iwan menjelaskan, kegiatan yang bersifat mengumpulkan warga juga dibatasi. Untuk masyarakat yang tidak mempunyai kepentingan mendesak, diwajibkan berada di rumah. Bahkan sesuai dengan anjuran pemerintah, pelaksanaan sholat Jum’at diganti dengan salat zuhur di rumah masing-masing.

“Terkait dengan masyarakat yang bandel, tidak mengindahkan peringatan dari satgas, dilaporkan ke Forum Koordinasi Pimpinan Kecamatan (Forkompimcam) Karangmoncol untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut,” ungkap Iwan.

Camat Karangmoncol, Juli Atmadi mengatakan, kegiatan penyemprotan disinfektan telah dilakukan semua desa di wilayah Kecamatan Karangmoncol. Pemerintah kecamatan juga telah melakukan sosialisasi terkait dengan social distancing (penjarakan sosial), penggunaan masker jika bepergian. Warga yang membeli makanan, wajib dimakan di rumah masing-masing.

“Malam hari juga dilakukan patroli, untuk memberikan pengarahan kepada masyarakat yang biasa melakukan kumpul-kumpul di jalan agar ditunda selama wabah Covid-19 masih ada,” tuturnya.

Pihaknya juga melakukan pemantauan para pemudik, di posko screening Puskesmas Karangmoncol. Sampai Kamis (26/3/2020) jumlah pemudik ke wilayah Kecamatan Karangmoncol sudah 1.192 orang. Dari hasil screening terdapat 96 ODP (Orang Dalam Pengawasan) dan 996 ODR (Orang Dengan Risiko).

“Saya harap kepada masyarakat Karangmoncol yang di perantauan, tidak mudik ke desa dulu demi menghindari penularan ke orang tua, anak, isteri maupun suami,” pungkasnya.

Warga Penambongan

Untuk mencegah penyebaran virius corona atau Covid-19, warga RT 3/RW 3 Kelurahan Penambongan, Kecamatan/Kabupaten Purbalingga melakukan penyemprotan disinfektan, dan membagi selebaran berisi himbauan untuk mencegah penyebaran virus corona yang ditempel di setiap rumah.

“Penyemprotan cairan disinfektan merupakan upaya mencegah penyebaran virus Covid-19 di wilayah kami,” ujar ketua RT setempat, Mardoko di sela-sela penyemprotan disinfektan, pada hari yang sama.

Biaya penyemprotan sebesar Rp250.000, merupakan iuran dari 40 Kepala Keluarga di RT-nya. Uang tersebut digunakan untuk membeli bahan pembuatan disinfektan. Cara membuatnya, cairan pembersih lantai dicampur air bersih dengan perbandingan sepuluh tutup botol cairan pembersih lantai diencerkan dengan satu liter air.

“Sesuai anjuran dari Dinas Kesehatan Kabupaten Purbalingga, sepuluh tutup botol cairan pembersih lantai diencerkan dengan satu liter air. Hal tersebut untuk mendapatkan konsentrasi minimal setengah persen bahan aktif yakni monoterpen agar efektif sebagai disinfektan,” ujar Mardoko yang juga bekerja di Polres Banyumas ini.

Upaya penyemprotan disinfektan secara swadaya dari rumah ke rumah ini, sebagai upaya menindaklanjuti himbauan Bupati Purbalingga agar pemerintah desa hingga tingkat RT ikut berpartisipasi  melakukan pencegahan penyebaran Covid-19.

 “Selebaran yang ditempel di rumah warga, berisi empat himbauan. Pertama, mencuci tangan memakai sabun dengan air mengalir minimal lima kali sehari. Kedua, jangan menyentuh wajah (mata, hidung dan mulut) sendiri maupun orang lain sebelum cuci tangan. Ketiga, hindari kerumunan orang. Dan keempat, apabila batuk, tutupi mulut dengan tissue atau lengan baju bagian dalam,” sebut Mardoko.

Penyebaran virus corona terus meluas di wilayah Kabupaten Purbalingga. Data hingga Jumat (27/3/2020) menyebutkan, ada 968 ODP dan 41 pasien dalam pengawasan (PDP).

Penulis: PI-7

Editor: dnk/Diskominfo Jateng

Berita Terkait