Bupati Wonogiri Harapkan KKN Tematik

  • 16 Jan
  • yandip prov jateng
  • No Comments

WONOGIRI – Sekitar 45 hari, sebanyak 100 mahasiswa dari Universitas Sebelas Maret Surakarta (UNS) mengikuti Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Kabupaten Wonogiri. Mereka akan bertugas di 10 desa yang ada di Kecamatan Kismantoro, Wonogiri. Rombongan peserta KKN diterima secara langsung oleh Bupati dan Wakil Bupati Wonogiri di pendopo rumah dinas Bupati Wonogiri, Selasa (14/1).
Wakil Pembimbing KKN UNS Surakarta Dr Sutrisno Hadi Purnomo mengatakan, para mahasiswa KKN itu diibaratkan sebagai batalyon tempur. Adapun yang akan mereka perangi adalah kemiskinan dan minimnya pendidikan. “Kemiskinan di Kismantoro tinggi di Wonogiri. KKN harus siap berperang menghadapi kemiskinan,” katanya.

Hal ini ditanggapi Bupati Wonogiri, Joko Sutopo dengan sebuah tantangan, bahwa dalam kurun waktu 45 hari, kira-kira apa yang bisa dilakukan mahasiswa KKN ini. “Terus terang, 45 hari itu waktu yang singkat. Mungkin waktunya habis untuk sesuatu yang kultural saja. Habis untuk mengenal daerah. Saya sampaikan disini kalau di Kismantoro tidak ada industrialisasi dan digitalisasi. Masih manual, konvervatif, airnya pun susah. Nah, masih mau kesana apa balik kanan?” tanya Bupati disambut sorak sorai mahasiswa.

Dia menerangkan, Pemkab sudah mempunyai data-data lengkap mengenai masyarakat Wonogiri. Data-data itu bisa dikaji oleh perguruan tinggi untuk kemudian diedukasikan kepada mahasiswa dan diimplementasikan di lapangan. Dengan demikian, perguruan tinggi tidak perlu lagi mengadakan observasi. Kecamatan Kismantoro dipilih sebagai lokasi KKN karena angka kemiskinannya tinggi. Faktor alam dan geografis di kecamatan tersebut juga berpengaruh. Yakni kandungan mineral dalam airnya minim, sehingga rendah nutrisi dan kurang layak untuk dikonsumsi. Kemiskinan itu kemudian berdampak pada berbagai aspek ekonomi, pendidikan, kesehatan dan sebagainya.

Bupati berharap, KKN yang dilakukan ini adalah KKN tematik. Yakni KKN yang orientasi program kegiatannya terfokus pada bidang tertentu sesuai dengan permasalahan kemasyarakatan dan arah kebijakan pembangunan yang diselenggarakan pemerintah wilayah tertentu. “KKN Tematik bisa untuk memecahkan masalah dengan tema tertentu sehingga kegiatan mahasiswa terfokus untuk mengatasi masalah tertentu dan untuk mencapai target tertentu. Kami berpesan, mahasiswa KKN bisa mengimplementasikan ilmunya di masyarakat. Jangan hanya menghasilkan plang (papan nama),”
guraunya.

Sementara Wakil Bupati Wonogiri Edy Santosa, SH juga mengatakan bahwa salah satu upaya yang dilakukan Pemkab dalam menekan kemiskinan adalah menggandeng perguruan-perguruan tinggi, termasuk UNS. Hasil pemikiran dan karya perguruan tinggi sangat dibutuhkan dalam membangun Wonogiri. “Peran dosen pembimbing sangat dibutuhkan dalam mencari apa yang terbaik untuk Kismantoro”, ujarnya. (est/RF)

Berita Terkait