BUPATI WIHAJI BERSIHKAN ENCENG GONDOK DI SUNGAI GABUS

  • 30 Jan
  • yandip prov jateng
  • No Comments

Batang – Gotong royong yang menjadi budaya Bangsa Indonesia kian hari mulai memudar, namun pemandangan kebersamaan gotong royong dalam tradisi kerja bhakti di Batang mulai nampak kembali, hal ini terlihat dengan apa yang dilakukan oleh masyarakat bersama di Desa Denasri Kulon Kecamatan Batang dengan Pemkab dan TNI, Polri Selasa, 30/18, melaksanakan gotong royong membersihkan enceng gondok yang telah menutup muara alur Sungai Gabus sepanjang 1,5 km.

Kegiatan gotong royong ini mendesak dilaksanakan sebagai upaya pencegahan banjir yang sewaktu-waktu bisa terjadi yang diakibatkan tersumbatnya aliran sungai oleh hutan enceng gondok. Melihat semangatnya warga Bupati Batang Wihaji pun ikut dalam kegiatan bersih – bersih sungai Gabus.

Bupati Wihaji mengatakan, kegiatan gotong royong kerja bhakti yang diinisiasi oleh warga dan Pemerintah Kecamatan Batang, menjadi bentuk perhatian pemerintah daerah masyarakat terhadap kerusakan lingkungan dalam hal ini adalah enceng gondok yang dapat mengakibatkan banjir dan juga rob.

Minimal ada usaha untuk mengatasi masalah ini walaupun belum secara komprehensif (menyeluruh), yang terpenting ada usaha bersama untuk mengatasi dan normalisasi aliran sungai gabus untuk mengaliri lahan pertanian ” ucap Wihaji.

Aksi ini juga sebagai jawaban atas kegelisahan warga Denasari kulon karena selama ini ratusan lahan pertanian mereka tidak bisa ditanami, karena terseumbatnya aliran sungai yang tidak mengalir dan juga rob. Kami juga berharap dengan diadakan kerja bakti ini warga tergerak untuk menjaga kebersihan lingkungan dan tidak membuang sampah sembarangan tandas Bupati.

Kami minta bantuan dari Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) Provinsi untuk membantu normalisasi sungai gabus, karena sungai tersebut masuk wilayahnya irigasi provinsi, tentu dengan kajian yang matang jangan sampai setelah aliran mengalir malah berbalik arah.” tandasnya.

Ia juga mengatakan, enceng gondok bisa dimanfaatkan menjadi berbagai macam kerajinan untuk meningkatkan pendapatan masyarakat. Masyarakat harus tergerak untuk kreatif dan inovatif memaksimalkan potensi enceng gondok untuk di jadikan kerajinan.

Kalau masyarakat tergerak, kedepan Pemkab akan mengadakan pelatihan untuk memaksimalkan potensi enceng gondok sebagai peningkatan ekonomi kreatif kata Wihaji.

Camat Batang Budiyanto TM mengatakan, sungai Gabus adalah aset Pemerintah Provinsi Jawa Tengah yang saat ini kurangnya perhatian dan butuh normalisasi, karena pada saat musim penghujan aliran sungai tersebut tersumbat, dan semakin diperparah munculnya hutan enceng gondok.

Tidak hanya banjir, masuknya air laut dialiran sungai pada saat pasang atau rob menggenangi areal sawah 200 ha lebih. Kami harap ada solusi yang komprehensip, perlu direncanakan DED dan Revitalisasi Sungai Gabus oleh Pemerintah Provinsi pinta Budiyanto TM.

Adapun swadaya gotong royong bersih sungai ini adalah sebagai bentuk Guyub Rukun Membangun Batang dan respon cepat terhadap keluhan masyarakat untuk pencegahan banjir akibat enceng gondok. Kegiatan ini menjadi kesepakatan stake holder menggerakkan sekitar 200 orang yaitu Masyarakat Desa, Babinsa/TNI, Babinkamtibmas/ POLRI, Muspika Kecamatan Batang, UPTD I DPU Batang, Dinas PU SDA TARU Prop dan Balai PUSDATARU Pemali Comal, Kantor Korpokla Kupang Pekalongan, didukung PMI dan BPBD.

Kegiatan ini dengan tenaga murni gotong royong, untuk biaya konsumsi dari hasil sumbangan stakeholder. Sehingga apabila dihitung nilai partisipasi baik tenaga dan konsumsi serta lain-lain memiliki nilai efisiensi sebesar Rp. 30 juta kata Budianto TM.

Berita Terkait