BUPATI RESMIKAN GEDUNG BARU DINLUTKAN

  • 30 Oct
  • dev_yandip prov jateng
  • No Comments

KAJEN – Bupati Pekalongan KH. Asip Kholbihi, SH., M.Si., Jumat (27/10/2017) pagi meresmikan Gedung Baru Dinas Kelautan dan Perikanan (Dinlutkan) Kabupaten Pekalongan. Hadir antara lain Wakil Bupati Pekalongan Ir. Hj. Arini Harimurti, Sekda Dra. Mukaromah Syakoer, MM beserta para Staf Ahli Bupati, para Asisten Sekda, para Kepala OPD se Kabupaten Pekalongan. Tampak pula Komandan Pos Angkatan Laut di Wonokerto, Kepala P3 (Pelabuhan Perikanan Pantai) Wonokerto, para pelaku kelautan dan perikanan.

Bupati dalam sambutannya menyampaikan bahwa maksud negara memberikan fasilitas kepada aparatur pemerintahnya bukan untuk gagah-gagahan atau untuk menaikkan gengsinya, tetapi untuk optimalisasi peningkatan kinerja khususnya di bidang kelautan dan perikanan.

“Saya ingatkan kemarin seluruh Bupati/Walikota dan Gubernur di Indonesia diundang oleh Bapak Presiden. Beliau mengamanatkan agar pelayanan publik ini jangan sampai mengecewakan. Disamping itu idle fund (penyerapan anggaran) harus menjadi konsentrasi utama. Setelah dana ditransfer dari pemerintah pusat tidak boleh terlalu lama ngendon/mengendap di kas daerah. Saya instruksikan ini berlaku kepada seluruh OPD di Kabupaten Pekalongan,” ujar Bupati.

Bupati perintahkan Kepala Badan Pengelolaan Keuangan Daerah (BPKD) Suwiryo, agar mulai tahun 2018, semua kegiatan startnya harus lebih cepat sehingga bisa running. “Tidak boleh lagi ada uang mengendap terlalu lama di kas daerah karena akan ada madhorotnya yaitu memperlambat pertumbuhan ekonomi dan berpengaruh terhadap kinerja keuangan kita. Performance pengelolan keuangan kita akan diapresiasi oleh pemerintah pusat buruk apabila idle fund-nya (serapan anggaran) rendah,” terang Bupati.

Bupati mengharapkan mulai tahun 2018 semuanya harus dipersiapkan dengan matang, dokumen perencanaan harus dipersiapkan secara matang dan secepat mungkin. “Dana itu makin cepat habis itu makin baik, dan makin kurang makin baik. Saya minta hal ini harus bisa kita wujudkan bukan hanya kita wacanakan saja,” tegasnya.

Orang nomor satu di Kota Santri itu menuturkan bahwa Kabupaten Pekalongan kaya akan sumber air baku. Tetapi kenapa warung-warung makan suplai ikan air tawar dari Purbalingga dan Banjarnegara? Kenapa kita tidak membuat sendiri? Ini tantangan untuk Kepala Dinlutkan dan jajarannya. “Mari kita ubah cara kerja kita. Inovasi kuncinya. Kalau tidak memiliki inovasi yo ning omah wae, saya gaji penuh tidak apa-apa. Buat apa datang ke kantor,” tutur Bupati menirukan amanat Bapak Presiden Jokowi di Jakarta belum lama ini.

Sumber daya alam Kabupaten Pekalongan insya Allah luar biasa. Tetapi kita tidak boleh pada posisi aman saja. Harus ada inovasi. Nanti kantor yang megah seperti Dinlutkan ini akan menghasilkan inovasi atau tidak. Apa hanya bekerja atas dasar rezim regularis koyo mbiyen wae. Dan harusnya, anggaran itu nanti seperti teorinya Presiden Jokowi, kita ploting untuk konsentrasi di dinas tertentu supaya capaiannya jelas.

“Saya tantang semua OPD, karena masyarakat sangat mengharapkan kerja kita semua yang real dan nyata. Tantangan birokrasi yang modern sekarang itu ya seperti itu. Jadi saya harapkan dengan kantor yang sebagus ini, ayo lahir inovasi-inovasi yang muaranya adalah untuk mensejahterakan masyarakat,” tandas Bupati.

Sementara itu Kepala Dinlutkan Drs. Sirhan dalam laporannya menyampaikan bahwa pihaknya beserta jajaran telah menempati gedung baru mulai tanggal 10 Oktober 2017 yang lalu. Dikatakannya bahwa, jumlah ASN yang dipimpinnya sebanyak 43 orang, terdiri atas 37 orang yang berkantor di gedung baru, dan 5 orang yang berkantor di TPI Wonokerto serta 1 orang berkantor di TPI Jambean. Disamping itu kami juga didampingi pegawai pusat yaitu tenaga kontrak penyuluh sebanyak 5 orang.(didik/dinkominfo kab.pekalongan)

 

Berita Terkait