Portal Berita
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah
Bupati pun Masak di Dapur Umum untuk Buka Puasa Kaum Dhuafa
- 27 Apr
- yandip prov jateng
- No Comments

SUKOHARJO – Gugus Tugas Percepatan Penanganan Corona Kabupaten Sukoharjo membangun dapur umum di kompleks Gedung Pusat Promosi Potensi Daerah (GP3D) Graha Wijaya. Mengawali pengoperasian pada Jumat (24/4/2020), Bupati Sukoharjo Wardoyo Wijaya bersama jajaran Forkopimda dan Muspida menyempatkan memasak untuk santapan buka paisa kaum dhuafa.
Tampak bersama bupati saat masak perdana, Kapolres AKBP Bambang Yugo Pamungkas, Dandim 0726/Sukoharjo Letkol Inf Chandra Ariyadi Prakosa, Kajari Sukoharjo Tatang Agus Volleyantono, dan Ketua DPRD Sukoharjo Wawan Pribadi.
“Dapur umum akan beroperasi 24 hari, dari Senin hingga Jumat, dengan jumlah 850 nasi kotak per kecamatan,” katanya saat memulai masak di dapur umum Satgas Covid-19 di GPPPD Wijaya bersama Muspida.
Ditambahkan, dengan menu komplet nasi dan sayur ini disiapkan untuk kaum dhuafa yang sudah terdata di masing masing desa. Pendistribusian dilakukan bergiliran di 12 kecamatan, sehingga masing-masing kecamatan akan mendapat jatah dua kali pembagian. Untuk pembagiannya akan dilakukan oleh pihak desa, dengan dikawal oleh Babinsa dan Bhabinkamtibmas.
“Kami pastikan penerima bantuan tepat sasaran, kami sudah punya data kaum dhuafa yang menerima bantuan by name by address. Kalau ada yang tidak tepat sasaran bisa dilaporkan pada satgas Covid-19 Sukoharjo di posko,” tegasnya.
Menurut Wardoyo, usai memasak yang dikerjakan anggota Tagana, Polres dan Kodim, makanan langsung di distribusikan ke kecamatan terjadwal. Untuk hari pertama makanan dibagikan di Kecamatan Polokarto. Dengan adanya dapur umum ini, diharapkan tidak ada warga Kabupaten Sukoharjo yang kelaparan.
“Sampaikan pada kami kalau ada warga yang kekurangan. Kami pastikan tidak ada warga Sukoharjo yang kelaparan. Dapur Umum Satgas Covid-19 siaga 24 jam di GPPPD Wijaya,” tandasnya.
Komandan Kodim 0726/Sukoharjo, Letkol Inf Chandra Ariyadi Prakosa, menambahkan, saat ini banyak masyarakat kurang mampu di desa-desa yang mengalami kesulitan.
Dengan dapur umum tersebut diharapkan dapat meringankan beban masyarakat kurang mampu. Nasi boks hasil masakan dapur umum itu akan dibagikan tiap sore sehingga bisa digunakan untuk berbuka puasa.
“Nasi boks ini dibagikan oleh petugas secara door to door, sehingga tidak ada pengumpulan massa. Sasaran penerima juga masyarakat yang menjalani karantina mandiri,” tambahnya.
Penulis : Tj, Kontributor Kab Sukoharjo
Editor : Ul, Diskominfo Jateng