Bupati Kenakan Karakter Wayang untuk Sosialisasikan “3M”

  • 07 Sep
  • yandip prov jateng
  • No Comments

TEMANGGUNG – Pemerintah Kabupaten Temanggung terus melakukan sosialisasi 3M, yakni memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak, dengan berbagai cara. Seperti yang dilakukan di Pasar Kliwon Temanggung dan Pasar Legi Parakan, yang melibatkan pelaku seni, Minggu (6/9/2020).

Menariknya, pada sosialisasi itu mereka mengenakan kostum karakter pewayangan. Bupati Temanggung Al Khadziq mengenakan kostum Kresna, Raja Dwarawati. Wakil Bupati mengenakan kostum tokoh Puntadewa, Raja Amarta. Sedangkan Kapolres Temanggung dan Komandan Kodim 0706/Temanggung memilih kostum dua ksatria kembar Pandawa, Nakula dan Sadewa.

Bupati Temanggung mengatakan, sosialisasi melalui seni budaya sekaligus untuk melestarikan seni budaya, dengan harapan dunia seni di Temanggung bisa bergeliat kembali.

“Pekerja seni yang menggantungkan hidupnya dari berkesenian bisa kembali beraktivitas dengan tetap melaksanakan protokol kesehatan,” ujarnya.

Khadziq menuturkan, pemilihan tokoh pewayangan ini tidak lepas dari filosofi yang terkandung dari watak wayang tersebut. Kresna dan Puntadewa sama-sama memiliki watak sebagai pengayom dan pelindung masyarakat. Nakula dan Sadewa dua ksatria sakti yang penuh kebijaksanaan, Werkudara kesatria gagah berani yang jujur, Arjuna pangeran tampan sakti mandraguna pelindung negara, serta Setyaki, tangan kanan Prabu Kresna yang harta dan nyawanya ia ikhlaskan untuk negara.

“Ini semua mengisyaratkan bahwa Bupati,Wakil Bupati dan segenap jajarannya dengan segala daya upaya akan selalu melindungi dan memberikan pengayoman kepada masyarakat Temanggung yang tengah menghadapi pandemi Covid-19,” tegasnya.

Pemerintah, lanjutnya, tidak akan berhenti mengingatkan masyarakat agar selalu melaksanakan protokol kesehatan dalam segala aktivitas, dengan melakukan 3M yaitu memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak. Sehingga perekonomian masyarakat tetap tumbuh dan berjalan, tetapi penyebaran Covid-19 bisa diminimalkan, bahkan bisa dihilangkan.

Seorang pekerja seni, Slamet (35) mengungkapkan kegembiraannya karena pekerja seni dilibatkan dalam upaya pencegahan penularan Covid-19.

“Kami merasa sangat bergembira dilibatkan dalam acara ini. Selain kami bisa ikut berkontribusi dalam pencegahan penularan Covid-19, acara ini menjadi semacam pelampiasan kerinduan bagi kami, karena selama Covid-19 ini mewabah, belum pernah sekalipun kami bisa mengekspresikan diri melalui seni yang sudah menjadi bagian hidup kami,” terangnya.

Salah satu pedagang Pasar Kliwon Tarmidi (28) menyambut baik sosialisasi yang dibarengi pertunjukan seni dengan standar protokol kesehatan tersebut.

“Tentu saja acara ini bisa menjadi salah satu contoh protokol kesehatan dalam sebuah seni pertunjukan,” ujarnya.

Ia juga berterima kasih kepada Pemerintah Kabupaten Temanggung yang sudah berusaha keras agar pandemi Covid-19 bisa diatasi, tetapi perekonomian masyarakat tetap berjalan.

Penulis : MC.TMG/Istimewa
Editor : WH/Diskominfo Jtg

Berita Terkait