Biasakan Hidup Bersih dan Sehat

  • 06 Mar
  • yandip prov jateng
  • No Comments

PURBALINGGA – Kewaspadaan terhadap penyebaran virus corona atau Covid-19, usai dua warga Depok, Jawa Barat, positif virus Corona terus ditingkatkan oleh seluruh pemangku kepentingan dan masyarakat di Kabupaten Purbalingga. Langkah kewaspadaan dini dilakukan dengan memperbanyak sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat tentang antisipasi penyebaran dan penanggulangan virus Corona.

Hal itu disampaikan Bupati Purbalingga, Hayuning Pratiwi, saat menerima Apel Kerja Pagi di Kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Purbalingga, Rabu (4/3/2020).

“Kita harus mengantisipasi bersama-sama. Caranya yang paling simpel yaitu dengan menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat. Cuci tangan pakai sabun sebelum makan dan menggunakan masker bagi yang terkena flu dan batuk perlu lebih dibudayakan,” kata Bupati Tiwi

Ditambahkan, edukasi mengenai virus Corona juga harus dilakukan secara masif namun tak menimbulkan kepanikan. Virus Corona sesungguhnya dapat dicegah dengan imunitas tubuh yang baik. Oleh karena itu, menjaga stamina tubuh dengan konsumsi gizi seimbang perlu menjadi perhatian.

“Lakukan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat atau Germas seperti yang sudah kita sosialisasikan kepada masyarakat. Penerapannya di masyarakat perlu kita dorong lagi,” tambahnya.

Terkait protokol pengamanan Virus Corona, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Purbalingga, Hanung Wikantono, mengaku pihaknya telah berkirim surat kepada seluruh fasilitas pelayanan kesehatan di kabupaten Purbalingga seperti RSUD dr R Goeteng Tarunadibrata, RSUD Panti Nugroho, rumah sakit swasta dan para kepala UPT Puskesmas.

“Intinya semua fasilitas layanan kesehatan agar melakukan deteksi dini, pencegahan, respon dan antisipasi munculnya kasus-kasus dengan gejala pneumonia berat dengan etiologi tidak jelas yang berobat ke fasilitas kesehatan primer maupun rujukan. Tak terkecuali pada fasilitas kesehatan pemerintah maupun swasta,” jelas Hanung.

Dalam surat itu, lanjut Hanung, juga diperintahkan kepada seluruh fasilitas layanan kesehatan jika menemukan kasus-kasus dengan gejala pneumonia berat dengan etiologi tidak jelas, agar dilakukan tatalaksana isolasi dan dilaporkan secara berjenjang ke Dinas Kesehatan Kabupaten untuk diteruskan ke Dinas Kesehatan Provinsi Jawa tengah dan Gubernur Jawa Tengah.

“Kita dorong faskes untuk meningkatkan deteksi dini dengan mengoptimalkan SKDR (Sistem Kewaspadaan Dini dan Respon-red) khususnya ILI (influenza-red) dan pneumonia,” katanya.

Sedangkan yang bisa dilakukan oleh masyarakat menurut Hanung, dengan menghindari tempat yang ramai atau berdesakan dan jika terpaksa menggunakan alat pelindung diri seperti masker. Pencegahan lainnya, bisa dengan mencuci tangan setelah melakukan kontak dengan benda yang ada di sekitar kita, tidak menyentuh mulut, hidung dan mata sebelum mencuci tangan.

“Perhatikan juga etika batuk,” kata Hanung.

Penulis: Hr/Humas Purbalingga
Editor: Tn/Diskominn

Berita Terkait