Banjir, Warga Binaan Lapas Kelas IIA Pekalongan Dievakuasi

  • 09 Feb
  • yandip prov jateng
  • No Comments

PEKALONGAN – Sebanyak 150 orang dari total 247 orang warga binaaan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Pekalongan, dievakuasi dan dipindahkan ke Rumah Tahanan (Rutan) Kelas II A Pekalongan dan Rutan Kelas IIB Batang, Senin (8/2/2021). Pasalnya, hampir seluruh blok di Lapas Pekalongan terendam banjir dengan ketinggian 50 sentimeter.

Hal itu diungkapkan Kepala Lapas IIA Pekalongan, Agus Heryanto, saat ditemui Senin (8/2/2021). Dia mengatakan, banjir mengakibatkan 95 persen bangunan Lapas terendam banjir. Akibatnya, seratusan orang terpaksa dipindahkan. Evakuasi diprioritaskan bagi warga binaan yang lanjut usia atau kaum rentan, dengan tetap menerapkan protokol kesehatan, di mana setiap gelombang evakuasi dibatasi hanya 25 orang.

“Dari 150 (orang) warga binaan yang dipindahkan, 100 (orang) dipindah ke Rutan Kelas II A Pekalongan dan 50 (orang) ke Rutan Kelas IIB Batang,” terang Agus.

Dikatakan, para warga binaan ini diungsikan hingga kondisi banjir di dalam Lapas surut. Jika banjir terus meninggi, para warga binaan sisanya akan kembali diungsikan ke lapas dan rutan terdekat lainnya.

“Kami akan lihat perkembangan, kalau besok banjir masih tinggi ya kami evakuasi lagi sisanya. Paling dekat ya ke Slawi, bisa juga ke Brebes atau Tegal. Kalau surut, yang diungsikan kami tarik lagi,” tandas Agus.

Banjir yang melanda sejumlah wilayah di Kota Pekalongan mengundang perhatian banyak pihak. Batalyon B Pelopor Satbrimob Polda Jateng bersama dengan Komunitas Pekalongan Tanggap mendirikan dapur lapangan yang berlokasi di Stadion Hoegeng, Kecamatan Pekalongan Barat, sejak Sabtu (6/2/2021).

Koordinator Dapur Lapangan, Ipda Suwarto saat ditemui di lokasi, Senin (8/2/2021) menyampaikan, sebanyak 3.000-4.000 bungkus nasi dibagikan ke warga setiap harinya. Tim inti dapur lapangan melibatkan 13 personel. Dalam pendistribusiannya, bekerja sama dengan tim relawan seperti Tim SAR Pekalongan Rescue membagikan ke titik-titik pengungsian warga.

Bantuan juga diberikan Korps Pegawai Negeri Republik Indonesia (Korpri) Kota Pekalongan. Mereka kembali menyalurkan logistik untuk membantu kebutuhan dapur umum bagi korban banjir yang didirikan di empat kecamatan terdampak banjir di Kota Pekalongan, salah satunya di Kecamatan Pekalongan Utara, Minggu (7/2/2021).

Ketua Korpri Kota Pekalongan, Slamet Prihantono mengungkapkan, bantuan logistik yang diberikan disesuaikan dengan kebutuhan mendesak para warga terdampak banjir. Seperti telur, obat-obatan, minyak kayu putih, minyak telon bayi, dan diapers atau popok sekali pakai.

“Bantuan yang kami berikan terutama telur yang paling banyak karena sesuai informasi camat setempat, telur untuk lauk-pauk, serta obat-obatan. Mudah-mudahan bantuan ini membawa berkah untuk warga terdampak banjir yang menerima maupun bagi kami anggota Korpri Kota Pekalongan,” tandasnya.

Sementara, Wakil Walikota (Wawalkot) Pekalongan, Afzan Arslan Djunaid saat dikonfirmasi di Setda Kota Pekalongan, Senin (8/2/2021), meminta gerakan gotong royong terus digiatkan di masyarakat. Setiap warga Kota Pekalongan harus peduli dengan lingkungannya, dengan membersihkan lingkungan, selokan, dan sebagainya, agar dapat mengurangi risiko bencana.

“Ayo buang sampah pada tempatnya,” pinta Afzan.

Menurut Afzan, sampah dari rumah tangga masih mendominasi jumlahnya di sungai. Perlu adanya kesadaran, sampah tak boleh dibuang ke sungai karena dapat menghambat aliran sungai.

“Ini beberapa kali kami tekankan agar menjaga lingkungan jangan pas bencana banjir saja,” tandas Afzan.

Penulis : Tim Komunikasi Publik Dinkominfo Kota Pekalongan
Editor : Ul, Diskominfo Jateng

Berita Terkait