Awal September, Revitalisasi Pasar Eromoko Dimulai

  • 14 Aug
  • yandip prov jateng
  • No Comments

WONOGIRI – Rencana revitalisasi pembangunan Pasar Eromoko, Wonogiri segera terwujud. Paling lambat awal September mendatang, pasar tersebut sudah mulai dibangun. Selain pasar, pemerintah kabupaten juga merehab Puskesmas Eromoko. Tak tanggung-tanggung, biaya revitalisasi ruang publik ini mencapai Rp5 miliar.

“Pemerintah tidak hanya membangun dan membuat baik wajah pasar, tapi juga Puskesmasnya. Anggaran rehab masing-masing sama yaitu Rp5 miliar. Jalan Pasekan-Ngandong ya tahun ini dibangun,” ungkap Bupati Wonogiri, Joko Sutopo saat Sosialisasi Revitalisasi Pasar Eromoko, di Pendapa Kecamatan Eromoko, Jumat (14/8/2020).

Dengan protokol kesehatan ketat, sosialisasi diikuti para pedagang pasar, tokoh masyarakat dan instansi vertikal lainnya. Bupati juga menanyakan dukungan pedagang terhadap pembangunan pasar.

“Pasare arep dibangun, ini juga untuk menggenjot perekonomian masyarakat semua. Nah, kelancaran pembangunan menjadi tugas tanggung jawab bersama. Kira-kira dari 80 kios, 405 los, dan 26 oprokan di pasar ini. Setuju mboten pasare dibangun?” tanya Joko, disambut jawaban setuju dari para pedagang.

Joko menjelaskan, pembangunan pasar dilakukan berbasis perencanaan, keadilan dan pemerataan. Pembangunan pasar diinisiasi oleh pemerintah agar fungsi aset pasar kembali lancar.

Dikatakannya, Pasar Eromoko direhab terakhir pada 1986 lalu. Selama ini omzet pasar tradisional itu sekitar Rp30 miliar per tahun. Artinya, transaksi ekonomi pasar tersebut cukup strategis.

“Mohon pembangunannya nanti disengkuyung bareng, demi menggenjot perekonomian masyarakat. Efektif revitalisasi tinggal tiga bulan, mudah-mudahan lancar, waktu, tepat mutu, dan tepat administrasi. Kami minta waktu untuk mempersiapkan. Maksimal minggu pertama udah dimulai pembangunannya, Desember awal sudah jadi dan pedagang bisa jualan di dalam lagi. Jadi target kami tiga bulan selesai,” katanya.

Bupati berharap revitalisasi Pasar Eromoko dapat meningkatkan potensi pendapatan pedagang. Ia juga menjamin tak ada praktik transaksional dalam proses penempatan pedagang.

“Kalau nanti ada yang memungut sejumlah uang dengan dalih untuk bupati, pedagang harus berani menolak mentah-mentah. Itu oknum tidak bertanggungjawab,” tegas Joko.

Tokoh masyarakat Eromoko, Gembong Haryanto mendukung sepenuhnya rencana pembangunan pasar seluas 5.529 meter. persegi ini.

“Hanya satu permintaan kami, agar akses jalan putar distrik yang selama ini tertutup lapak pedagang, dihidupkan kembali,” ujarnya.

Penulis : Est
Editor: WH/DiskominfoJtg

Berita Terkait