Awal 2021, Pasar Kedungwuni Siap Ditempati

  • 06 Jul
  • yandip prov jateng
  • No Comments

KAJEN – Pemerintah Kabupaten Pekalongan akan memindahkan para pedagang Pasar Kedungwuni, awal tahun mendatang. Saat ini, pembangunan pasar hampir rampung, tinggal penambahan bangunan dengan nilai lebih dari Rp6 miliar.

Hal ini dikatakan oleh Bupati Pekalongan Asip Kholbihi, saat melakukan kunjungan kerja di Desa Kebonsari Kecamatan Karangdadap, Jumat (3/7/2020). Bupati mengatakan, Pasar Kedungwuni akan menjadi motor penggerak perekonomian masyarakat Kabupaten Pekalongan pada era kenormalan baru. Menurutnya, nilai perekonomian di Kedungwuni sudah baik sejak dahulu, terutama sebagai pusat sentra industri batik di Kabupaten Pekalongan.

“Pasar Kedungwuni masih banyak yang harus dibenahi. Jadi, Insyaallah pemindahannya itu akan kita lakukan pada awal tahun 2021, setelah semua infrastrukturnya tertata. Tahun 2021, (Pemkab Pekalongan) juga akan membangun terminal dan masjid, jadi pasar Kedungwuni masih membutuhkan infrastruktur pendukung yang akan segera kita penuhi,” beber Asip.

Selain itu, lanjut bupati, para pembeli yang melakukan transaksi di Pasar Kedungwuni tidak hanya berasal dari dalam negeri, tetapi juga dari luar negeri, seperti Brunei Darussalam, Malaysia, Filipina, Thailand, dan Singapura.

“Dengan pertimbangan seperti itu, maka tata kotanya akan kita buat sedemikian rupa. Selain itu kita juga diberi bantuan untuk menyusun RTRK (Rencana Tata Ruang Kabupaten/Kota), sehingga nanti pusat perdagangan, pusat pemerintahan, dan pusat kegiatan publik lainnya itu akan tertata dengan baik,” jelas Asip.

Terkait pembangunan Desa Kebonsari, bupati mengatakan, mayoritas masyarakat desa itu bermata pencaharian sebagai pengrajin batik. Kondisi ini selaras dengan ciri khas Kabupaten Pekalongan sebagai daerah industri penghasil sandang. Pihaknya akan terus memberikan dukungannya melalui pembangunan sarana dan prasarana pendukung, seperti pasar, akses jalan raya, masjid dan sarana publik lainnya, yang dapat meningkatkan nilai perekonomian masyarakat.

Selanjutnya, Bupati Asip juga menyampaikan, berdasarkan data dari Tim Gugus Tugas Percepatan Penanggulanan Covid-19 Tingkat Kabupaten Pekalongan, jumlah penderita Covid-19 tercatat 11 orang. Rinciannya, lima orang penderinta dinyatakan sembuh, satu orang meninggal dunia, dan sisanya masih dirawat dalam kondisinya sehat.

“Insyaallah mudah-mudahan yang lain menyusul sembuh lagi, ada sekitar tiga atau empat (orang) pasien lagi karena kondisinya sehat. Artinya, Kabupaten Pekalongan bukan daerah yang berisiko tinggi dalam penularan Covid-19, tapi berisiko rendah. Ini berkat doa dan dukungan semua pihak,” katanya.

Dikatakannya, melihat kondisi yang ada maka pihaknya tidak melakukan penutupan terhadap sentra-sentra keramaian maupun melakukan pembatasan waktu aktivitas warga. Asip pun berpesan agar warganya tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan penanganan Covid-19. Kedisiplinan tersebut diperlukan untuk mencegah munculnya klaster baru penyebaran virus Corono di Kabupaten Pekalongan.

”Saya berpesan kepada masyarakat yang akan melakukan aktivitas untuk tetap menggunakan masker, terus rajin cuci tangan, dan tetap jaga jarak,” pungkasnya.

Penulis: Didik/Dinkominfo Kab Pekalongan
Editor: Tn/Ul/Diskominfo Jateng

Berita Terkait