Atasi Kekeringan di Kaliboja, Pemkab Pekalongan Akan Usahakan Sumber Air Baru 

  • 12 Nov
  • yandip prov jateng
  • No Comments

KAJEN – Pemerintah Kabupaten Pekalongan akan mengusahakan mencari sumber air baru untuk mengatasi bencana kekeringan di Desa Kaliboja Kecamatan Paninggaran.
Selama musim kering tahun ini, warga Desa Kaliboja mengalami krisis air bersih, dan sejak bulan Oktober yang lalu masyarakat mencari air sampai ke Kalibening Banjarnegara.
“Hari ini kita droping air bersih ke sini, namun masalah tidak cukup hanya itu, kita akan mencari sumber air baru, dan kita akan lakukan pipanisasi dan masukkan ke instalasi yang sudah ada, sehingga Insya Allah ke depan daerah ini sudah tidak kekeringan lagi,” kata Bupati Pekalongan KH. Asip Kholbihi, SH.M.Si saat melakukan bantuan air bersih di Desa Kaliboja Kecamatan Paninggaran, Senin (11/11/2019) sore.
Bupati mengungkapkan, dirinya jika datang ke daerah kekeringan selalu memberikan solusi agar di tahun mendatang daerah tersebut dapat terbebas dari krisis air bersih jika kemarau tiba.
“Seperti yang sudah kita lakukan di Rawacacing Kecamatan Kedungwuni dan di Desa Lambanggelun yang sekarang sudah tidak dikirim lagi, kemudian di Kesesi dalam jangka menengah panjang sedang kita carikan solusinya Insya Allah musim kemarau yang akan datang daerah-daerah yang mengalami bencana kekeringan itu bisa kita kurangi,” terang Bupati.
Selain itu, jelas Bupati Pekalongan KH. Asip, Pemkab juga punya water management untuk mengatasi kekeringan yang ada di Kabupaten Pekalongan karena sebenarnya Kabupaten Pekalongan kaya dengan sumber air baku dan air tanah.
“Ini yang perlu kita pahami. Memang ada moratorium untuk eksploitasi air tanah udara daerah tertentu seperti daerah pantai, sambil menyiapkan air baku ini bisa masuk  ke daerah-daerah perkotaan,” paparnya.
Bupati menambahkan, ada beberapa sebab mengapa daerah atas kering duluan, yang pertama mungkin area tangkapan airnya sudah berkurang karena lahan, terus sekarang kita harus menanam kembali pohon-pohon yang punya daya serap air tinggi.
“Saya kira teknologi biopori itu penting untuk digalakkan di desa-desa ini supaya air itu langsung masuk ke dalam tanah. Ini problem yang harus kita atasi jangka menengah panjang, sedang. Untuk jangka pendek ini bagaimana supaya potensi air yang ada di daerah yang lebih tinggi itu bisa kita alirkan ke daerah yang lebih rendah utamanya di pegunungan,” ujar Bupati KH. Asip.
Sementara itu, Direktur Perusda Air Minum Tirta Kajen, Nur Wachid mengatakan, pihaknya senantiasa akan bersinergi dengan Dinas Perkim LH untuk memetakan daerah rawan kekeringan di Kabupaten Pekalongan.
“Nanti skenarionya itu harus kita lakukan oleh Perkim atau PDAM, untuk daerah Kaliboja sendiri nanti akan kita lakukan pengambilan air dari daerah yang ada di atas untuk segera kita alirkan ke sini, sehingga ke depan kekeringan sudah tidak terjadi lagi di daerah ini,” katanya.(didik/dinkominfo kab.pekalongan)

Berita Terkait