Antisipasi Penyebaran Covid-19, Siswa Belajar di Rumah

  • 16 Mar
  • yandip prov jateng
  • No Comments

 

PURBALINGGA – Mengantisipasi penyebaran penyakit Corona Virus Disease (Covid-19), Pemerintah Kabupaten Purbalingga memutuskan untuk meliburkan siswa sekolah mulai dari TK/PAUD hingga SMP. Keputusan tersebut diambil sebagai tindak lanjut dari instruksi Gubernur Ganjar Pranowo untuk meliburkan para pelajar selama dua pekan, akhir pekan kemarin.

“Mengacu pada surat edaran Gubernur Jateng nomor 420/0005956 tertanggal 15 Maret 2019 tentang Pencegahan Penyebaran Corona Virus Disease (Covid-19), maka kami memutuskan untuk mengurangi mobilitas warga sekolah dengan meliburkan siswa PAUD, TK hingga SMP yang menjadi kewenangan Pemkab. Sedang untuk sekolah keagamaan yang menjadi kewenangan Kemenag kami imbau juga untuk diliburkan,” kata Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi, saat memimpin rapat pencegahan dan penanaganan Covid-19 di ruang rapat Bupati, Minggu (15/3/2020) petang.

Rapat tersebut juga dihadiri Ketua DPRD HR Bambang Irawan, unsur Forkompimda, para kepala OPD, pimpinan organisasi massa keagamaan Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama.

Tiwi menjelaskan, meski sekolah diliburkan, bukan berarti siswa bisa bepergian berlibur. Para pelajar tetap diwajibkan untuk belajar di rumah atau belajar online sesuai kebijakan sekolah masing-masing.

“Siswa libur, jangan malah piknik dengan keluarga. Ini urgent dan darurat, siswa belajar di rumah untuk mengurangi atau mencegah timbulnya corona,” tegas Bupati Tiwi.

Selain meliburkan sekolah, Bupati Tiwi juga menginstruksikan untuk menunda seluruh kegiatan Pemkab dan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang melibatkan massa, hingga dua minggu ke depan. Kegiatan tersebut antara lain refreshing kader kesehatan, pelantikan kepala desa, penyuluhan narkoba yang melibatkan orang banyak, pentas musik yang akan digelar di Owabong, serta penyerahan SK Guru Tidak Tetap (GTT).

“Khusus untuk penyerahan SK GTT meski tertunda, namun honor akan segera dicairkan minggu depan. Jadi para guru GTT agar tetap tenang,” kata Tiwi.

Pemkab juga mengimbau masyarakat untuk menunda penyelenggaraan kegiatan yang mendatangkan banyak orang. Namun, apabila kegiatan tersebut terpaksa tidak bisa ditunda, maka panitia penyelenggara diminta menyiapkan peralatan pengetes suhu badan dan cairan pencuci tangan alias hand sanitizer.

Berkaitan dengan aktivitas perkantoran, Bupati Tiwi mengintruksikan kepada para pimpinan OPD untuk meniadakan apel masuk kerja dan tidak menggunakan mesin presensi guna mengurangi kemungkinan penyebaran virus corona. Presensi bagi para ASN (Aparatur Sipil Negara) Pemkab Purbalingga dilakukan secara manual.

“Jika nanti ada intruksi Gubernur terkait ASN bekerja di rumah, kami akan mengikutinya. Yang jelas, sampai saat ini Gubernur tidak mengintruksikan agar ASN bekerja di rumah, meski dari Menpan RB ada himbauan,” kata Tiwi.

Tiwi juga meminta para pengusaha yang memiliki banyak pekerja, seperti pabrik rambut, untuk menyiapkan alat deteksi suhu badan dan hand sanitizer. Jika ada pekerja yang mengalami demam diminta untuk segera melaporkan ke fasilitas layanan kesehatan (fasyankes) terdekat.

Sementara itu berkaitan dengan informasi yang beredar di media sosial tentang adanya pasien suspect corona di Purbalingga, Tiwi menegaskan, sampai saat ini status pasien tersebut belum dapat dipastikan. Berdasarkan laporan Dirut RS Goeteng Tarunadibrata yang diterimanya, saat ini memang ada seorang pasien yang sedang ditangani oleh pihak medis, dan pasien berada dalam kondisi baik.

Di lain pihak, Bupati Tiwi mengintruksikan agar RSUD Goeteng serta rumah sakit swasta di wilayah Purbalingga segera menyiapkan ruang isolasi dan Alat Pelindung Diri (APD) bagi para tim medis.

“Untuk rumah sakit swasta lainnya yang masuk line 2 penanganan Covid-19 juga kami intruksikan untuk menyiapkan ruang isolasi dan APD,” tambah Tiwi.

Penulis: Yit/Humas Purbalingga
Editor: Tn/Diskominfo Jateng

Berita Terkait