Angkringan Widoro, Manfaatkan Lahan Mangkrak Jadi Tempat Kuliner Kekinian

  • 09 Jun
  • yandip prov jateng
  • No Comments

KLATEN – Terletak di Desa Ketandan, Kecamatan Klaten Utara, Angkringan Widoro menjadi alternatif wisata kuliner di batas kota sisi timur Klaten. Dengan mayoritas venue berupa outdoor, Angkringan Widoro menghadirkan sensasi piknik di kebun belakang rumah.

Seperti layaknya pekarangan rumah di perdesaan, terdapat venue yang cukup lapang selain bangunan joglo yang terbuka. Rindangnya pepohonan yang bertaut dahannya, menambah suasana teduh saat duduk-duduk di tempat kuliner tepat di belakang Pabrik Vanili ini.

Pengunjung pun tidak perlu khawatir terkait protokol kesehatan. Cuci tangan dengan sabun wajib dilakukan bagi pengunjung. Selain makanan tersaji selalu panas, tempat duduk juga diatur berjarak. Ngobrol santai di bawah pohon Waru yang rindang bersama keluarga tambah berkesan karena sesekali kereta api akan melintas sebagai tontonan gratis di seberang sawah.

Namun, siapa sangka jika lahan yang digunakan Angkringan Widoro ini dulunya adalah tanah mangkrak yang dipenuhi ilalang. Manajer Angkringan Widoro, Edovani Pinandita mengatakan dengan luas sekitar 2.000 meter persegi, lahan yang digunakan Angkringan Widoro merupakan tanah kas Desa Ketandan. Sejak 2019, tanah yang berada di dekat sendang Widoro ini disulap menjadi tempat kuliner yang teduh.

“Tadinya lahan ini berupa tanah kosong dan belum termanfaatkan. Kemudian kami sewa dan dibuka untuk dibangun tempat kuliner,” paparnya saat ditemui Selasa (8/6/2021).

Edo mengatakan Angkringan Widoro hadir dengan tagline “Nguliner Neng Kebon” yang artinya menikmati kuliner di kebun. Walaupun mengambil nama angkringan, tapi menu yang dihadirkan relatif lengkap. Mulai dari kuliner nusantara, sensasi rasa western, korean, hingga chinese hadir tersaji di dapur Angkringan Widoro. Soal harga, Edo menggaransi pengunjung tak perlu membawa dompet yang tebal untuk menikmati menu-menu yang disajikan.

“Makanan mulai Rp7.000-an dan paling mahal Rp27.000 saja, itupun untuk menu paket komplet,” katanya.

Lengkapnya menu yang dihadirkan, tidak mengherankan kalau Angkringan Widoro menjadi rujukan komunitas hingga keluarga buat berkuliner. Angkringan Widoro juga membidik pangsa generasi muda dengan turut menyajikan menu minuman kekinian.

Murahnya harga yang dipatok bukan tanpa alasan. Angkringan Widoro sengaja membidik segment pelanggan menengah ke bawah agar semua kalangan dapat menikmati menu yang nikmat tanpa khawatir harga yang mencekik.

“Mulai dari siswa sekolah yang ingin mengerjakan atau sekolah daring, sampai kumpul keluarga atau reunian, semua dapat menikmati,” kata Edo.

Seperti yang dilakukan Dinas Komunikasi Informatika (Diskominfo) Klaten yang memilih lokasi tersebut sebagai lokasi Rapat Kordinasi Penguatan Layanan Keterbukaan Informasi Publik, Selasa (8/6/2021)

“Kami memilih Angkringan Widoro karena tempatnya terbuka sehingga protokol kesehatan bisa dijalankan optimal. Jaga jarak kami upayakan plus pengecekan suhu tubuh. Di sini sarana cuci tangan juga sudah ada. Yang terpenting kami melalui sosialisasi ini bisa ikut mengangkat pamor usaha pelaku angkringan,” ujar Kepala Diskominfo Klaten Amin Mustofa.

Pemilik Angkringan Widoro Belpina Ketandan, Klaten Hari Raharjo (50) mengatakan, awalnya ia memiliki usaha outbond, namun karena pandemi Covid-19 ia banting setir menekuni usaha kuliner angkringan.

“Menu andalan kami adalah soto kebo, ayam bakar Widoro, ayam goreng, cemilan. Minuman juga menarik dicoba karena sehat. Wedang secang Widoro dan wedang telang sangat cocok diminum karena mengandung anti oksidan. Kami tunggu kunjungannya di Angkringan Widoro Balpina Ketandan, Klaten mulai pukul 10.00 sampai 23.00 WIB. Tenang saja kami tekankan prokes karena kebun kami luas,” pungkas Hari.

Penulis: DiskominfoKlaten
Editor: WH/DiskominfoJtg

Berita Terkait