ANGGARAN PENDIDIKAN, “IBARAT IBU-IBU MANDI PAKAI SARUNG”

  • 19 Jan
  • yandip prov jateng
  • No Comments

CILACAP – Sekretaris Dirjen PAUD Dikmas Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Dr.Wartanto,MM mengatakan, anggaran pendidikan di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, “ibarat ibu-ibu mandi pakai sarung”. “Mau ditarik keatas supaya kualitasnya terpenuhi, maka yang bawah tidak bisa ditutupi”, Artinya kalau dana yang ada diarahkan pada kualitas semua, maka yang bawah tidak dapat. Tetapi kalau semua diturunkan kebawah, juga tidak akan mencukupi semuanya, ujar Wartanto.

Hal tersebut dikemukakan, Sekretaris Dirjen PAUD Dikmas Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Dr. Wartanto,MM, ketika menjadi pembicara pada Seminar Nasional “Menuju Lembaga PAUD, Dikmas yang berkarakter dan Berdaya Saing”, di pendopo Wijayakusuma Cilacap, Jumat (19/01).

Pada kesempatan sebelumnya, dilakukan pelantikan dan pengukuhan Kepengurusan Forum Komunikasi Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat/Fk PKBM Kabupaten Cilacap masa bakti 2017-2022 yang dilakukan oleh Ketua DPW FK PKBM Provinsi Jawa Tengah, H. Moch Isman. Pelantikan disaksikan oleh Sekretaris Dirjen PAUD Dikmas Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Dr. Wartanto,MM, Kepala PP PAUD Dikmas, Ir. Djayeng Baskoro, MPd, Bupati Cilacap Tatto Suwarto Pamuji, sejumlah pejabat dijajaran Pemkab Cilacap dan undangan lain.

Lebih lanjut Wartanto menyampaikan, Indonesia tidak bisa dibandingkan dengan Malaysia, Taiwan, dan Singapura. Indonesia saat ini membina 48 juta anak usia sekolah, 19 juta diantaranya adalah anak PAUD. Kalau dibanding dengan Brunai yang penduduknya hanya 400 ribu, dan 100 ribu diantaranya adalah orang Indonesia. Singapura penduduknya 3 juta, dan orang Indonesia di Singapura lebih dari 400 ribu orang.  Artinya dengan kondisi yang demikian kita tidak bisa dibandingkan dengan negara Tetangga. “Jadi Menteri pendidikan di Singapura, itu kecil masih kalah dengan Kepala Dinas P dan K Cilacap”, ujar Wartanto.

Wartanto juga mengemukakan, ketika dipanggil Menpan dan perintah dari Menteri Pendidikan, kalau mengajukan CPNS guru, jangan hanya guru formal saja, tetapi harus mencakup guru nonformal yaitu Pamong belajar dan kami mengusulkan sebanyak 8.600 guru nonformal. Kalau ini terus berjalan, maka guru-guru non formal bisa membantu PKBM memberikan pelajaran, ujar Wartanto.

Mudah-mudahan negara kita pajak dan pendapatan lancar, sehingga target APBN sebesar 2.000 Trilyun dapat tercapai. Dari dana tersebut 20 persennya adalah dana untuk  pendidikan yaitu sebesar 400 Trilyun. Dari 400 Trilyun tersebut, 260 trilyun diantaranya untuk DAU Kabupaten/kota, Dikbud 39 trilyun, Depag 50 Trilyun, dan Dikti 41 Trilyun. Jadi jangan dianggap dana 20 persen dari APBN adalah dana Kementerian Pendidikan, tetapi itu adalah dana fungsi pendidikan, sehingga untuk membaginya cukup sulit, ujar Wartanto.

Kepengurusan FK PKBM Kabupaten Cilacap, masa bakti 2017-2022, diketuai oleh Anik Ananingsih, S.Sos, MSi, Wakil Ketua Ahmad Jouhar, Sag, Sekretaris Suratman, S. Ag dan Bendahara Agus Dwi Susanto. Kepengurusan juga dilengkapi dengan koordinator bidang-bidang seperti, bidang Organisasi dan bidang Pengembangan Program. (hromly)

Berita Terkait