Portal Berita
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah
AGROFORESTRI TANAMAN KOPI DI SELO YANG RAMAH LINGKUNGAN
- 22 Jan
- yandip prov jateng
- No Comments

BOYOLALI – Dengan geografi dan kontur tanah yang mendukung, saat ini di wilayah Kabupaten Boyolali sedang dikembangkan tanaman kopi. Bertempat di Dukuh Stabelan; Desa Tlogolele; Kecamatan Selo sebagai daerah berhawa sejuk dan dingin sesuai dengan kebutuhan perkebunan kopi. Jenis kopi yang dikembangkan yakni arabika karena dianggap sebagai kopi tradisional sekaligus punya cita rasa yang nikmat. Kopi varietas ini sendiri cocok ditanam di daerah yang sejuk dan dingin.
Dari jarak lebih kurang 3 km dari puncak Gunung Merapi, kopi di Stabelan ditarget dapat ditanam pada lahan seluas 500 hektare. Program pembibitan ini dibantu Kelompok Tani Hutan (KTH) Kepengen Maju ini menyasar pada kedai kopi yang telah memiliki nama.
Ketua Yayasan Business Watch Indonesia (BWI) Aris Buntara mengutarakan bahwa dengan memasarkan ke kedai kopi tersebut, diharapkan mampu membantu program Corporate Social Responsibility (CSR) sekaligus guna mensosialisasikan program agroforestri menyelamtkan hutan dengan kopi agar warga tidak menebang pohon di lereng gunung.
“Tidak ada penebangan pohon karna konsep perkebunan ini adalah agroforestri yang artinya berbeda dengan tanaman kopi di perkebunan.
Sehingga dengan adanya agroforestri ini rumput-rumput yang tumbuh disekitar pohon kopi dibiarkan tetap tumbuh alami di gunung,” jelas Aris saat ditemui sesuai acara peluncuran Market Development, Jumat (19/1).
Dijelaskan lebih lanjut, konsep agroforestri ini tetap mengedepankan kerimbunan tanaman gunung. Sehingga penanaman kopi hanya pada tanah tanah yang kosong dan tidak mengganggu pada tanaman asli gunung.
“Masa panen kopi arabika di Stabelan ini diperkirakan kurang lebih 3 sampai 3,5 tahun sejak penanaman yang diharapkan mampu memberikan kontribusi positif bagi warga setempat,” tandasnya.