45 Pelaku UMKM Wonosobo Ikuti Pelatihan Manajemen Usaha dan Keuangan 

  • 06 Mar
  • yandip prov jateng
  • No Comments

WONOSOBO – Sebanyak 45 orang pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dari berbagai wilayah di Kabupaten Wonosobo, mengikuti pelatihan manajemen usaha dan keuangan, yang diselenggarakan Dinas Perdagangan Koperasi UMKM Wonosobo, di Hotel Dafam, 5-7 Maret 2024.

 

 

 

Kepala Dinas Perdagangan Koperasi UMKM Wonosobo, Kristiyanto, menyampaikan, pengelolaan manajemen usaha sangat dibutuhkan dalam setiap konteks internal suatu perusahaan atau pelaku usaha, agar memiliki arah dalam menjalankan usahanya secara terukur dan terkontrol.

 

 

 

“Tujuannya, meningkatkan pengetahuan dan kemampuan pelaku usaha mikro dalam melakukan pembukuan terhadap tata kelola keuangan, juga memberikan pemahaman tentang manfaat pembukuan secara praktis setiap transaksi keuangan. (Selain itu), melakukan pemisahan entitas usaha dan pribadi, sehingga mendapat laporan keuangan yang akurat, dan dapat dipertanggungjawabkan,” ungkapnya, saat pembukaan pelatihan, Selasa (5/3/2023).

 

 

 

Dia berharap, pelatihan manajemen usaha dan keuangan juga dapat membantu para pelaku UMKM mengetahui perkembangan bisnis yang sedang dijalankan, lebih mudah dalam mengontrol biaya operasional bisnis, serta mengetahui hutang piutang maupun aset yang dimiliki. Sehingga, dapat mempermudah pengembangan usahanya, siap bersaing dan mampu membawa perekonomian Wonosobo untuk tumbuh secara positif.

 

 

 

Wakil Bupati Wonosobo, Muhammad Albar menyampaikan, UMKM memiliki peran dan kedudukan yang strategis dalam pembangunan dan pertumbuhan ekonomi daerah, yang berdampak terhadap kesejahteraan masyarakat, melalui terbukanya lapangan kerja dan penanggulangan kemiskinan.

 

 

 

Lebih lanjut dijelaskan, sektor UMKM adalah potensi yang harus diberdayakan dan dikembangkan, sehingga penguatan pengelolaan bisnis menjadi sebuah hal mendasar yang harus diupayakan, termasuk dalam pengelolaan dan pembukuan keuangan.

 

 

 

“Kurangnya perhatian pelaku usaha terhadap hal krusial dalam keuangan, menjadi permasalahan yang banyak ditemukan. Sehingga, pemasukan dan pengeluaran keuangan tidak tercatat dengan jelas dan rapi. Selaras dengan itu, para pelaku usaha sudah sepatutnya memberikan perhatian yang lebih intensif terhadap pengelolaan keuangan, sebab strategi pengembangan bisnis ke depan dapat ditentukan berdasarkan pembukuan yang disusun,” jelas Albar.

 

 

 

Ditambahkan, pelatihan itu diharapkan dapat memperkuat efek pengganda (multiplier effect) terhadap perekonomian daerah.

 

 

 

“Pada tahun 2023, UMKM di Wonosobo berjumlah 31.881 unit, yang menyerap 108.049 (orang) tenaga kerja, dan memberikan kontribusi sebesar Rp2,7 triliun terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB),” papar wabup.

 

 

 

Ia juga berharap, pelatihan tersebut dapat dijadikan sebagai pijakan bagi UMKM, untuk mengembangkan usaha dan membawa berbagai implikasi positif terhadap perekonomian daerah. Dengan begitu, akan berdampak terhadap turunnya angka pengangguran dan angka kemiskinan di Wonosobo. Selain itu, ke depan UMKM Wonosobo dengan berbagai produk unggulannya, dapat memberikan kontribusi positif dalam mendukung kejayaan ekonomi kerakyatan di Kabupaten Wonosobo.

 

 

 

 

 

Penulis: Azis, Kontributor Wonosobo

Editor: Tn/Ul, Diskominfo Jateng

Berita Terkait