14 Bus Sedang BRT Trans Jateng Siap Beroperasi

  • 29 Oct
  • yandip prov jateng
  • No Comments

KENDAL – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah telah menyiapkan sebanyak 14 bus ukuran sedang BRT ( Bus Rapid Transit ) Trans Jateng untuk melayani trayek / koridor 2 BRT Tran Jateng yang menghubungkan Terminal Mangkang Kota Semarang dengan Terminal Bahurekso Kabupaten Kendal. Launching moda transportasi yang hanya berhenti di tiap shelter tersebut menurut rencana dilaksanakan Senin (28/10/2019) di Alun – Alun Kota Kendal oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, SH., M.IP.

Hal tersebut disampaikan Kepala Balai Transportasi Pemprov Jateng Joko Setyawan, SE, Kamis (24/10/2019) dalam kegiatan Sosialisasi Kebijakan Di Bidang Perhubungan ( Sosialisasi Pelayanan BRT Trans Jateng Koridor II Semarang – Kendal ) di Ruang Garuda Agrowisata Tirto Arum Baru Kendal.

Menurutnya, kebutuhan akan sarana atau moda transportasi yang aman, murah dan nyaman serta cepat dan dapat mengangkut penumpang yang cukup banyak sangat dibutuhkan masyarakat saat ini dengan kondisi lalu lintas yang semakin padat dan macet. “Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dengan programnya menyediakan transportasi massal bagi masyarakat Jawa Tengah akan meluncurkan moda transportasi yang yang aman nyaman dan murah bagi masyarakat di Kabupaten Kendal denghan diluncurkannya BRT 28 Oktober mendatang,” tuturnya.

Disampaikannya, pola transportasi yang dipilih untuk Koridor II Semarang – Kendal merupakan tipe aglomerasi yakni hubungkan daerah yang berdekatan karena mobilitas masyarakat tinggi, seperti Kendal dengan Semarang karena banyak warga masyarakat Kabupaten Kendal sebagi komuter bekerja di Kota Semarang.

Bis yang dipilih merupakan bus sedang atau medium sesuai kapasitas jalan di hampir seluruh wilayah Jawa Tengah. Bus akan beroperasi mulai pukul 05.30 hingga 19.30 dengan 41 halte di sepanjang rute yang dilalui. Bus akan berhenti di tiap halte dengan interval 5 hingga 10 menit. Tarif yang dipatok sebesar Rp. 4000,- untuk penumpang umum dan Rp. 2000,- untuk pelajar, buruh dan veteran dengan melaihat seragam atau menunjukkan kartu pelajar, veteran dan buruh atau karyawan. Hari minggu atau hari libur tarif Rp. 2000,- hanya berlaku untuk veteran dan buruh.

Sementara, Kepala Dinas Perhubungan Pemkab Kendal Suharjo, S.Sos mewakili Pemkab Kendal menyambut baik dengan akan hadirnya BRT Trans Jateng Semarang – Kendal PP ini yang operasionalisasinya sudah digodog sejak 2016. “BRT ini untuk memberikan layanan transportasi masyarakat Kendal yang aman, nyaman dan murah. Ini juga bisa dikatakan embrio pelayanan umum transpotasi yang nyaman dan murah,” ujarnya.

Sementara, anggota Komisi C DPRD Kabupaten Kendal M. Nasir dalam kesempatan tersebut mengatakan, “Kita patut mengapresiasi karena ada peningkatan kualitas moda transportasi. Kami mengharap peranan bapak ibu guru untuk melakukan sosialisasi di sekolah masing masing agar para pelajar mau naik BRT yang lebih aman dan nyaman. Untuk Dishub bisa membantu melakukan sosialisasi di tiap sekolah yang dilalui BRT. Untuk Dunia usaha bisa memanfatkan moda ini,” katanya.

Diketahui, keberadaan BRT dengan tarif Rp 4000,- untuk umum dan Rp 2.000 untuk buruh, pelajar serta veteran itu tidak untuk menggusur angkutan umum yang sudah ada. Namun hanya menggesernya, bahkan ditambah sejumlah keuntungan.

Alasannya, pengembangannya dilakukan dengan sistem buy the service atau beli layanan per kilometer. Artinya, pemerintah akan membeli layanan yang diberikan operator setiap kilometer angkutan massa itu bergerak.

Operator diserahkan kepada pengusaha angkutan umum yang ada di Demak melalui prosea lelang, yang diawali dengan pembentukan konsorsium. Anggota konsorsium adalah angkutan yang berhimpit pada koridor BRT.

Sedangkan terkait pengadaan bus baru, dilakukan dengan pola scrapping. Dengan perbandingan satu unit BRT dengan tiga mobil penumpang umum, atau tiga bus kecil, atau dua bus AKDP sedang /medium.

Operator BRT adalah operator existing. Sehingga dipastikan tidak ada penggusuran, melainkan hanya menggeser ke layanan yang sesuai standar pelayanan minimal.

Sistem scraping dilakukan untuk mendukung program revitalisasi angkutan umum. Di samping untuk mengurangi populasi kendaraan (pribadi). ( Kominfo Kendal )

Berita Terkait