Terima Pluralitas Sebagai Anugerah

  • 21 Sep
  • Prov Jateng
  • No Comments

Salatiga – Ancaman radikalisme perlahan-lahan akan menggerogoti keutuhan suatu bangsa. Pernyataan itu bukanlah isapan jempol belaka. Hasil survei yang dirilis oleh LIPI pada tahun lalu menyebutkan, benih-benih radikalisme tumbuh di lingkungan perguruan tinggi sejak beberapa tahun lalu.

Fakta tersebut dikemukakan oleh Deputi V Kantor Staf Kepresidenan Bidang Kajian Politik, Hukum, Pertahanan, Keamanan, dan Hak Asasi Manusia Jaleswari Pramodharwardani saat menghadiri dialog Kantor Staf Presiden (KSP) Goes to Campus bertajuk “Mengarusutamakan Nilai-Nilai Kebangsaan di Kalangan Generasi Muda” di IAIN Salatiga, Rabu (20/9). Dia menyampaikan fakta hasil penelitian LIPI yang di-launching pada 2016. Ternyata benih-benih radikalisme di kampus sudah ada sejak beberapa tahun lalu.

“Hasil penelitian itu terkonfirmasi oleh Prof Dr Bambang Tarnowo dalam studinya bahwa dari 100 sekolah di Jabodetabek itu 50 persen pelajar dan gurunya lebih mengutamakan kepercayaan terbentuknya negara Islam secara khilafah,” beber perempuan paruh baya yang akrab disapa Dani itu.

Dia juga mengutip hasil survei yang diprakarsai oleh Yenny Wahid pada tahun ini terhadap  1.650 organisasi rohani Islam (Rohis). Temuan itu juga menunjukkan benih-benih radikalisme mulai tumbuh di lingkungan sekolah. Hal itu mesti benar-benar diwaspadai.

Dani berharap, dialog-dialog kebangsaan seperti KSP Goes to Campus yang dihelat di IAIN Salatiga tersebut mampu kembali menggelorakan semangat untuk merawat ke-Indonesiaan. Terlebih, Kota Salatiga digadang-gadang sebagai kota nomor dua yang paling menjunjung toleransi se-Indonesia.

“Saya rasa (jiwa toleransi warga Kota Salatiga) ini bisa dijadikan model untuk ditularkan ke wilayah Indonesia lainnya. Karena takdir Indonesia adalah keberagaman, kebhinnekaan. Pemerintah adalah salah satu bagian yang mempunyai tugas untuk merawat kebhinnekaan kita. Tetapi yang lebih penting adalah partisipasi publik, khususnya generasi muda,” tegasnya.

Anggota Dewan Pengarah Unit Kerja Presiden Pembinaan Ideologi Pancasila (UKP-PIP) Prof Dr Mohammad Mahfud MD SH SU yang hadir sebagai narasumber menegaskan, keutuhan NKRI akan tetap terjaga sepanjang warga negara Indonesia, khususnya generasi muda, terus menghayati dan mengamalkan Pancasila sebagai dasar ideologi negara. Pasalnya, Pancasila mengandung nilai-nilai luhur kebangsaan dan menjunjung semangat kebhinnekaan.

“Saya rasa Pancasila masih sangat relevan hingga hari ini karena adanya nilai-nilai kebangsaan yang dijunjung dan ditegaskan kembali oleh semangat bhinneka tunggal ika. Ini mengajarkan kita untuk menerima pluralitas sebagai anugerah,” tegasnya.

Senada dengan mantan ketua Mahkamah Konstitusi itu, Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah Dr Ir Sri Puryono KS MP yang juga hadir sebagai narasumber berpendapat, generasi muda harus mau mempelajari sejarah bangsa. Dengan begitu mereka akan memahami jika kemerdekaan Indonesia yang telah diperjuangkan oleh para pahlawan harus diisi dengan rasa cinta tanah air dan merawat semangat kebangsaan tersebut.

“Generasi muda harus mau belajar sejarah bangsa, termasuk sejarah lahirnya Pancasila sebagai dasar ideologi kita. Ingat kembali pesan Bung Karno, Jas Merah, jangan pernah melupakan sejarah,” ujarnya.

Ketua Forum Sekretaris Daerah Seluruh Indonesia (Forsesdasi) itu menegaskan, pendidikan karakter yang diberikan sejak dini kepada generasi muda harus diterapkan dengan pendekatan yang tepat. Sehingga generasi penerus dapat benar-benar menghayati dan mengamalkan nilai-nilai luhur Pancasila sebagai dasar ideologi bangsanya.

“Budi pekerti harus dikemas dengan baik antara ajaran agama, budaya dan kemasyarakatan. Kalau generasi muda tidak diarahkan ke situ, dia akan lupa jati diri dan ideologi bangsa sehingga yang terjadi adalah krisis multidimensi,” tegasnya.

Usai menjadi narasumber KSP Goes to Campus, Sekda Jateng Sri Puryono kemudian menyaksikan pelantikan pengurus majelis daerah Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) Kota Salatiga periode 2017-2022 bersama Koordinator Presidium KAHMI Mahfud MD di Sekretariat Daerah KAHMI Kota Salatiga.

Pada acara tersebut, Sri Puryono berpesan, agar pengurus majelis daerah KAHMI senantiasa merawat semangat kebhinnekaan untuk melawan ancaman radikalisme yang dapat memecah keutuhan NKRI.

 

Penulis : Ar, Humas Jateng

Editor : Ul, Diskominfo Jateng

 

Berita Terkait