“Sing Salah (Bakal) Seleh”

  • 30 Apr
  • Prov Jateng
  • No Comments

Demak – Para kurawa dan pandawa di negara Astina sudah tujuh hari berguru kepada Begawan Jati Sampurna. Para pandawa bersedia rukun dengan kurawa atas permintaan gurunya itu. Alasannya, untuk membatalkan perang saudara antara pandawa melawan kurawa yaitu perang Bratayuda. 

Hal ini dimanfaatkan oleh Begawan Jati sampurna untuk membunuh Semar sebagai tumbal Negara Astina. Para pandawa yang jiwanya telah dikotori angkara murka berangkat menemui Semar untuk membunuhnya atas hasutan Pendita yang sekongkol dengan kurawa.

Dengan keikhlasan dan kesabaran serta Iindungan Tuhan Yang Maha Esa, Semar akhirnya dapat menaklukan dan membersihkan jiwa para pandawa. Semar tahu kalau para pandawa jiwanya sedang dikotori angkara murka.

Semar berhasil Membangun Kahyangan atau jiwanya para pemimpin Negara Amarta. Begawan Jati Sampurno juga dapat ditaklukan semar. Para pandawa pun yang jiwanya telah bersih dapat menjadi pemimpin yang adil dan bijaksana. Sehingga, Negara Amarta menjadi negara yang aman tentram dan damai.

Cerita itu adalah sinopsis pagelaran wayang kulit berlakon Semar Bangun Khayangan yang dibawakan dengan apik oleh dalang Ki Anom Dwijo Kangko. Pagelaran wayang kulit itu diselenggarakan Kementerian Dalam Negeri di Pendapa Kabupaten Demak, Sabtu (29/4).

Menteri Dalam Negeri RI Tjahyo Kumolo menyampaikan, lakon tersebut sengaja dipilih agar para pemimpin bangsa ini bisa mengambil hikmah dari cerita yang disampaikan. Yakni, tokoh semar yang senantiasa mengawasi, membimbing, menjaga dan mengingatkan para Pandawa untuk tidak lepas dari jiwanya.

“Jangan sampai kena hasutan, jangan sampai mengubah pola pikir, sikap dan tingkah laku. Apapun seorang pemimpin harus mampu mengemban amanah, mampu menggerakkan dan mengorganisasi masyarakat,” kata Tjahyo

Mendagri berharap, cerita Semar Mbangun Kayangan yang dibawakan sang dalang, mampu mengingatkan pemimpin bangsa agar tidak keliru, tidak lepas dari jatidirinya sebagai seorang pemimpin.

“Ingat, sing salah seleh. Yang salah akan jatuh dengan sendirinya,” ujarnya

Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah H Ganjar Pranowo SH MIP yang hadir dengan Wakil Gubernur Drs H Heru Sudjatmoko MSi dan Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah Dr Ir Sri Puryono KS MP mengajak warga Jawa Tengah untuk senantiasa menjaga ketentraman dan kedamaian agar dapat menjaga Pancasila dan keutuhan NKRI.

“Kalau kita guyub, banyak yang datang ke sini. Kalau yang datang banyak, berarti rezeki juga ikut banyak. Ukuran Jateng itu gampang, (faham) kanan luar dan kiri luar ora enthuk (masuk), sing enthuk sing tengah, amalane Pancasila,” kata dia.

 

Penulis : Rt, Hr, Humas Jateng

Editor : Ul, Diskominfo Jateng

Berita Terkait