Pancasila Jangan Hanya Dipidatokan

  • 24 Sep
  • Prov Jateng
  • No Comments

Cilacap – Masyarakat Indonesia sangat bersyukur hidup di negara berideologi Pancasila dan semboyan Bhinneka Tunggal Ika karena falsafah tersebut hanya dimiliki bangsa ini. Karenanya semua harus mengamalkan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari agar NKRI senantiasa damai dan semakin kuat.

Hal itu disampaikan Wakil Gubernur Jawa Tengah Drs Heru Sudjatmoko MSi saat menghadiri sekaligus memberi sambutan pada perayaan Tahun Baru Jawa 1951 Saka di Padepokan Agung Sanghyang Gunung Srandil dan Gunung Selok Kecamatan Adipala, Cilacap, Sabtu (23/9). Hadir pula dalam acara tahunan tersebut, pengasuh Padepokan Agung Sanghyang Jati-Jambe Lima, Bhante Dhamma Tedjo Thera, Wakil Bupati Cilacap Ahmad Edi Susanto, serta forum komunikasi pemimpin daerah (Forkopimda) setempat.

“Kalau kita bercerai berai maka negara akan berantakan. Semua harus bersatu hidup rukun dan bergotong royong agar negara kuat dan damai,” ujar wakil gubernur.

Ia menjelaskan, Pancasila sangat berguna sebagai ilmu dan falsafah, dan akan lebih berguna jika nilai-nilai Pancasila dilaksanakan. Pancasila dan Bhineka Tunggaal Ika harus diamalkan dengan baik dalam kehidupan sehari-hari atau tidak hanya dipidatokan.

Senada dikatakan Bhante Dhamma Tedjo Thera. Semua agama mengajarkan kebaikan dan akan lebih bagus jika ajaran kebaikan tersebut dilaksanakan. Demikian pula Pancasila sebagai pandangan hidup dan dasar Negara Kesatuan Republik  Indonesia. Karenanya nilai-nilai luhur yang terkandung dalam Pancasila harus senantiasa diamalkan dalam kehidupan sehari-hari.

“Silakan memeluk agama apa saja karena semua agama itu bagus, tetapi harus berideologi Pancasila. Jangan sekali-kali meninggalkan Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika jika tidak ingin kehilangan arah,” terangnya.

Bangsa Indonesia terdiri dari keberagaman, baik agama, suku, maupun ras tetapi semua tetap satu Indonesia. Semboyan Bhineka Tunggal Ika merupakan warisan budaya nenek moyang bangsa Indonesia yang luhur dan menjadi salah satu pemersatu berbagai perbedaan di bumi nusantara. Budaya adiluhung yang hanya diwariskan kepada Indonesia dan tidak ada di negara lain.

“Hanya Indonesia yang memiliki Bhineka Tunggal Ika, maka siapapun kita hargai dan hormati. Bhineka Tunggal Ika harus kita budayakan kepada semua, sehingga negara ini rukun, damai, dan kuat. Kita tidak perlu bicara pangkat atau derajat, semua harus saling menghormati dan hargai,” tegas Tedjo.

Bersilaturahmi, saling menghargai dan menghormati beragam perbedaan seperti dalam kegiatan ini, lanjut dia, akan mempererat kerukunan, memperkokoh persatuan, serta menciptakan kedamaian. Selain itu dengan berkomunikasi dengan baik dan bersama-sama meningkatkan gotong rotong dalam menghadapi berbagai persoalan, kesalahpahaman dan pertikaian dapat dihindari.

“Kita berkomunikasi dengan baik, saling mengenal, saling menghargai, dan menghormati. Apalagi akhir-akhir ini lingkungan kehidupan kita mengalami krisis. Maka saatnya semua kembali kepada Bhineka Tunggal Ika,” tandasnya.

 

Penulis : Mn, Humas Jateng

Editor : Ul, Diskominfo Jateng

Foto : Humas Jateng

Berita Terkait