Masjid Raya Baiturrahman Bagikan Zakat Pada 1.500 Dhuafa

  • 25 Jun
  • Prov Jateng
  • No Comments

Semarang – Selepas magrib, sejumlah kaum dhuafa di Semarang dan sekitarnya datang ke Masjid Raya Baiturrahman Semarang, Sabtu (24/6. Mereka ada yang datang sendiri, adapula yang datang bersama orang tua ataupun anaknya.

Memasuki aula masjid, mereka langsung duduk rapi. Beberapa yang bingung, langsung disapa petugas dengan ramah, dan diarahkan kemana dia duduk. Semakin malam, jumlah kaum dhuafa yang datang semakin banyak. Ruang aula masjid pun nampak sangat penuh.

Ketua Panitia Amalan Ramadan dan Unit Pengumpul Zakat Masjid Raya Baiturrahman, Drs H Soekasdi menuturkan, pada tahun ini, panitia menyiapkan kurang lebih 1.500 bungkus beras masing-masing 2,5 kilogram bagi kaum dhuafa. Agar pelaksanaan pemberian zakat fitrah berlangsung tertib, pihaknya membagi pendistribusian sebanyak dua sesi. Sesi pertama diberikan selepas Magrib. Sesi kedua diberikan selepas Isya (menunggu setelah pembagian sesi pertama selesai).

Ditambahkan, perolehan zakat yang diterima panitia hingga pukul 19.00 WIB secara rinci adalah, zakat fitrah sebesar Rp 43.465.000, zakat maal Rp 45.752.000, dan fidyah Rp 8.404.200. Kemudian sodaqoh Rp 16.019.600 dan infak Rp 6.536.200.

“Perlu kami sampaikan, panitia zakat menerima zakat dari Pak Wagub (Drs H Heru Sudjatmoko Msi) sebesar Rp 2 juta. Terima kasih atas zakat yang dipercayakan kepada kami,” ucapnya.

Wakil Gubernur Heru dalam sambutannya menyampaikan, zakat fitrah merupakan penyempurna ibadah puasa umat muslim yang sudah dilakukan sebulan penuh. Dalam Hadist Riwayat Abu Daud disebutkan, Rasullullah mewajibkan zakat fitrah sebagai penyuci bagi orang yang berpuasa dari perbuatan yang sia-sia dan pemberian makan bagi orang miskin.

“Oleh karena itu, sebagai umat Islam, mari kita bayar zakat, baik zakat fitrah maupun zakat maal, apalagi bagi yang punya rezeki lebih, mengingat pada harta yang kita miliki, terkandung hak orang lain, hak saudara-saudara kita,” tuturnya.

Heru menambahkan, perintah zakat yang tertuang dalam Surah At-Taubah ayat 103 punya arti bahwa zakat tidak berada pada domain civil society saja, tapi juga domain negara. Karenanya, dia mengajak masyarakat mengeluarkan zakat. Di samping itu, meningkatkan infak dan sodaqoh. Sehingga, dapat membantu keluarga tidak mampu dalam merayakan lebaran.

Sebagai informasi, pagi ini Wakil Gubernur Drs H Heru Sudjatmoko MSi beserta istri, Sudarli melaksanakan salat Idul Fitri di Masjid Agung Jawa Tengah. Bertindak sebagai imam dalam salat tersebut adalah Ulil abshor al Khafidz, dan Khatib, Dr H Noor Ahmad MA

 

Penulis : Rt, Humas Jateng

Editor : Ul, Diskominfo Jateng

 

Berita Terkait