Lebih “Enjoy” Hadapi UNBK

  • 10 Apr
  • Prov Jateng
  • No Comments

Semarang – Sekelompok siswa SMA Kesatrian 1 nampak mengobrol dengan santai di lorong sekolah, sambil membawa buku pelajaran Bahasa Indonesia. Sesekali, mereka membaca buku yang dibawanya. Tidak tampak raut wajah yang tertekan, meski mereka akan menghadapi Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) tingkat SMA yang dimulai pada hari ini.

Salah satu siswa jurusan bahasa, Yudha menuturkan, dia dan rekan-rekannya memang tidak begitu tertekan menghadapi ujian nasional. Sebab, ujian nasional tidak lagi menjadi penentu kelulusan. Meski begitu, dia pribadi tetap serius menghadapinya.

“Saya sudah ikut try out beberapa kali dan berusaha mempersiapkan diri dengan baik. Siap tidak siap, saya harus siap,” kata Yudha, saat ditemui Gubernur Jawa Tengah H Ganjar Pranowo sebelum pelaksanaan UNBK, di SMA Kesatrian 1, Senin (10/4).

Kepala SMA Kesatrian 1 Semarang, Tri Tjandra M MPd membenarkan, siswa-siswinya kini memang lebih enjoy menghadapi UNBK. Berbeda dengan beberapa tahun lalu, di mana ujian nasional seolah menjadi momok menakutkan. Tapi, walau begitu, pihaknya selalu berharap, para siswa mengerjakan soal ujian sebaik mungkin.

“Anak-anak enjoy, meski kami selalu berharap mereka bekerja sebaik mungkin. Karena bagaimana pun, nilai mereka berkaitan dengan kelulusan. Artinya, mereka nanti nek uwis lulus, mau masuk misalnya ke Akmil, harus ada rata-rata nilai passing grade tertentu. Nilai tetap jadi pertimbangan. Lulus bukan berarti nyantai,” kata dia.

Senada disampaikan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah, Drs Gatot Bambang Hastowo MPd.  Walau tidak menjadi penentu kelulusan, Ujian Nasional dengan Berbasis Komputer, justru benar-benar menguji integritas para siswa. Sehingga, mereka harus mempersiapkannya dengan baik.

“Justru di sini integritas betul-betul diuji, kejujuran diuji. Karena soalnya, paketnya sesuai dengan jumlah itu. Jadi kalau misalnya satu ruang 20 anak, ya paketnya 20. 30 anak, ya paketnya 30. Sehingga kalau ada anak melihat pekerjaan teman yang lain, bunuh diri berarti,” tutur mantan Ketua KPU itu.

Ditambahkan, UNBK merupakan pekerjaan pemerintah pusat. Pemerintah provinsi bersama kabupaten/ kota, dan Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP), sifatnya membantu pemerintah pusat, agar pelaksanaan ujian lancar. Untuk menjamin kelancarannya, pihaknya sudah menyiapkan segala infrastrukturnya.

“Sebenarnya ujian nasional yang punya kerja pusat, kami  membantu pusat, sehingga kami siapkan dengan sebaik mungkin, untuk mengantisipasi masalah di lapangan. Misalnya soal listrik, disiapkan genset. Sehingga pelaksanaannya tidak terpengaruh PLN off atau tidak. Tapi kalau yang teknis, terkait dengan pelaksanaan ujian nasional, itu pusat. Soal (ujian) dari Jakarta sana,” jelasnya.

Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah H Ganjar Pranowo SH MIP yang juga meninjau pelaksanaan UNBK di SMAN 3 Semarang menyampaikan, pada prinsipnya UNBK tingkat SMA sudah siap. Jika ada masalah, seperti download soal yang tidak muncul, peserta ujian bisa diberi kesempatan lagi agar tidak merugikan siswa.

“Karena baru pertama kan, selalu tidak sempurna. Tidak 100 persen. Selalu ada yang seperti itu. Problem listrik dan lainnya. Tapi kalau di kota relatif lebih siap. Listrik siap, genset siap, anak-anak lebih adaptif. Sehingga lebih siap. Makanya kita cek. Yang SMK sempat kita cek di Batang, relatif semuanya bagus. Itu menunjukkan kita siap,” kata Ganjar.

Lebih lanjut, orang nomor satu di Jawa Tengah tersebut mengatakan, akan menggunakan media apa pun, peserta ujian mesti siap karena menjadi sebuah keharusan di tengah persaingan dunia. Di samping itu, ujian nasional menggunakan komputer juga berguna untuk membangun integritas.

“Komputer sebagai media dalam peradaban saat ini is a must. Jadi sebuah keharusan karena itu kemudahan baru. Di samping, tentu kalau zaman dulu yang manual kan kertasnya sama. Sekarang nggak. Soalnya (ujian) puluhan ribu, diacak dan orang nggak bisa nyontek kiri kanan. Sehingga dibutuhkan kejujuran, dibutuhkan kesiapan individual, sehingga mereka bisa adaptif terhadap soal-soal yang akan dia pelajari,” tutupnya.

 

Penulis : Rt, Humas Jateng

Editor : Ul, Diskominfo Jateng

Berita Terkait