Laporkan Jalan Rusak Melalui Aplikasi Jalan Kita (Jaki)

  • 19 Apr
  • Prov Jateng
  • 2 Comments

Semarang – Pernah menjumpai jalan rusak? Prihatin atau bahkan marah dengan kondisinya tapi tidak tahu harus lapor pada siapa? Kini Pusat Litbang Jalan dan Jembatan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat punya aplikasi Jalan Kita (Jaki) yang bisa dimanfaatkan masyarakat untuk melaporkan kondisi jalan dan jembatan di Indonesia, termasuk Jawa Tengah.

Dirjen Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Arie Setiadi Moerwanto menyampaikan, aplikasi Jaki berfungsi untuk memfasilitasi partisipasi masyarakat pengguna jalan dalam memberikan informasi kondisi jalan dan jembatan di Indonesia. Aplikasi itu dapat diunduh melalui application store dengan sistem operasi berbasis android, IOS, dan Windows Phone.

“Kalau masyarakat menemui lubang, dipotret, dikirim saja ke aplikasi Jaki. Itu sudah ada koordinatnya dan jam berapa mengunggahnya. Karena ada koordinatnya, kami tahu jalan itu status dan kewenanganya siapa. Kalau jalan provinsi, kita langsung menginformasikan kepada Kepala Dinas (Bina Marga, red),” tutur Arie saat beraudiensi dengan Gubernur Jawa Tengah H Ganjar Pranowo SH MIP, di Ruang Kerja Gubernur, Rabu (19/4).

Ditambahkan, dari laporan masyarakat yang masuk, pihaknya bisa segera melakukan upaya tindak lanjut. Aplikasi Jaki juga sekaligus sebagai sarana evaluasi kesigapan Direktorat Jenderal Bina Marga dalam merespon laporan masyarakat. Di samping itu, dapat pula digunakan untuk menganalisis suatu kejadian. Misalnya, analisis mengenai seringnya terjadi kecelakaan di spot jalan tertentu.

Gubernur Ganjar Pranowo menyambut baik kehadiran aplikasi Jaki yang kini dimiliki Dirjen Bina Marga Kementerian PU PR karena aplikasi tersebut sangat dibutuhkannya. Orang nomor satu di Jawa Tengah itu pun meminta agar Pemprov Jateng maupun pemerintah kabupaten/ kota mengadopsinya.

“Untuk provinsi dicontoh saja. Untuk kabupaten/ kota dicontoh saja. Yang dari dulu saya harapkan ya aplikasi ini. Ini keren. Saya sosialisasikan langsung nanti,” tuturnya.

Ganjar mengatakan, dia memang sangat memberi perhatian serius pada kondisi jalan. Sebab, secara sosiologis, masyarakat menilai pembangunan berhasil atau tidak dari kondisi jalan. Pembangunan di bidang lain tidak terlalu menjadi perhatian rakyat.

“Rakyat itu kan pakainya perasaan, bukan teknik pembangunannya atau cara penganggarannya,” tandasnya.

 

Penulis : Rt, Humas Jateng

Editor : Ul, Diskominfo Jateng

 

Berita Terkait