Kejar Swasembada Sapi, Jateng Gencarkan Upsus Siwab

  • 27 Jul
  • Prov Jateng
  • No Comments

Jepara –  Menggencarkan program Upaya Khusus Sapi Indukan Wajib Bunting (Upsus Siwab) di berbagai daerah di Jateng, merupakan salah satu upaya dilakukan pemerintah guna mewujudkan komitmen swasembada sapi. Sehingga, tidak hanya memenuhi kebutuhan masyarakat, tapi juga meningkatkan kesejahteraan petani.

“Upsus Siwab akan memaksimalkan potensi sapi indukan lokal supaya populasinya dapat terus meningkat. Jika kita mandiri ternak maka kesejahteraan petani naik dan angka kemiskinan turun. Itulah yang kita harapkan bersama,” ujar Wakil Gubernur Jateng Heru Sudjatmoko MSi saat memberi arahan pada Gebyar Upsus Siwab di Kawasan Wisata Benteng Portugis Desa Banyumanis, Kecamatan Donorojo, Kabupaten Jepara, Kamis (27/7).

Kegiatan yang mengusung tema “Dengan Jaminan Inseminasi Buatan (Jimat) Jepara, Kita Sukseskan Upsus Siwab Nasional 2017” tersebut juga dihadiri Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian Drh I Ketut Diamitra MP, Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Jateng Agus Wariyanto,  Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda Kabupaten Jepara Sujarot, puluhan petugas inseminator (penyuntik sapi), serta instansi terkait lainnya.

Heru mengatakan, kebutuhan populasi sapi nasional masih kurang sekitar 40 persen. Kondisi tersebut menjadi peluang pasar yang sangat besar bagi para peternak untuk memenuhi kebutuhan sapi di dalam negeri. Jangan sampai dimanfaatkan oleh importir yang siap mendatangkan daging sapi dari negara tetangga.

Apalagi dari 35 kabupaten dan kota di Jateng, sebanyak 29 kabupaten dan dua kota mempunyai potensi dan kemampuan mengembangkan populasi sapi. Sedangkan enam peringkat tertinggi populasi sapi di Jateng saat ini, yaitu Kabupaten Blora sebanyak 212 ribu ekor, lalu Grobogan, Wonogiri, Rembang, Pati, dan Jepara.

“Akan lebih baik jika peternak yang mampu meningkatkan populasi dengan capaian tertentu akan mendapat hadiah dari pemerintah daerah. Mungkin ini dapat memotivasi peternak dalam mendukung program percepatan sapi bunting,” ungkapnya.

Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian Drh I Ketut Diamitra MP dalam sambutannya menjelaskan, untuk wilayah Pulau Jawa, Jawa Tengah merupakan gudangnya penghasil sapi berkualitas nomor dua di Indonesia setelah Jatim. Terdapat tujuh daerah kantong sapi terbaik di Indonesia, yakni Bali, Jatim, Jateng, Jabar, Lampung, Banten, dan Riau.

Menurutnya, berbagai langkah harus dilakukan dalam menyukseskan Upsus Siwab, antara lain seluruh unit pelaksana teknis yang ada di Indonesia memproduksi bibit sapi berkualitas untuk di-replacement kepada petani. Sehingga ada tempat bagi petani untuk membeli bibit dengan harga murah tapi berkualitas baik. Bahkan pada 2018, pemerintah pusat berencana mengimpor sapi betina indukan sebanyak 15 ribu ekor.

Program yang dituangkan dalam Peraturan Menteri Pertanian Nomor 48/Permentan/PK.210/10/2016 tentang Upsus Siwab itu, merupakan program pemerintah yang harus sukses. Untuk mencapai kesuksesan dalam beternak sapi memang tidak mudah, karena butuh kesungguhan dan ketekunan peternak, serta dukungan dari pemerintah.

“Nanti kalau perlu saya siapkan hadiah bagi peternak atau inseminator yang paling rajin melakukan inseminasi dan hasil buntingnya. Karena peternak tidak hanya bisa memelihara namun juga harus dapat meningkatkan populasinya,” tandasnya.

Terkait banyak kejadian sapi betina yang dipotong untuk konsumsi, pihaknya telah berkoordinasi dengan kepolisian supaya sapi betina produktif tetap berkembang biak atau tidak dipotong. Termasuk perintah memasang tulisan “Rumah Potong Hewan Tidak Memotong Sapi Betina Produktif”.

“Nanti akan kami awasi terus. Karena sapi betina adalah ‘mesinnya’ sapi, maka perbanyak sapi betina. Kalau sekarang tidak mempunyai sapi jantan itu tidak masalah, sebab kalau ingin sapi betina bunting cukup dengan IB (Inseminasi Buatan atau kawin suntik),” bebernya.

Dalam kesempayan itu, Wakil Gubernur juga menyerahkan bantuan secara simbolis, antara lain Kartu Jimat kepada sejumlah peternak sapi di daerah Jepara, bibit kelapa kepada beberapa desa, bahan pangan kepada warga eks penderita kusta, bibit sapi bakalan dan kerbau induk untuk pembibitan, konsentrat, serta kontainer lapangan. Seluruh bantuan tersebut bersumber dari APBD Kabupaten Jepara, APBD Provinsi Jateng, dan APBN.

 

Penulis : Mn, Humas Jateng

Editor : Ul, Diskominfo Jateng

Berita Terkait