Jangan Takut, IVA Tes Tak Sakit

  • 21 Aug
  • Prov Jateng
  • No Comments

Semarang – Kampanye deteksi dini kanker leher rahim (serviks) melalui Tes Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA) terus digalakkan untuk menekan jumlah penderitanya. Salah satunya, dengan menggelar test IVA di berbagai perusahaan, seperti yang dilaksanakan di Kawasan Industri Wijaya Kusuma, Kecamatan Tugu, Kota Semarang, Senin (21/8).

Gubernur Jawa Tengah H Ganjar Pranowo SH MIP menyampaikan deteksi gejala kanker serviks sedini mungkin sangat diperlukan. Sehingga, jika didapati adanya kanker pada stadium awal, dapat dilakukan upaya penanganan lebih dini dengan tingkat keberhasilan yang lebih besar.

“Alangkah baiknya sedini mungkin ibu-ibu mengetahui bagaimana pencegahan dan pengobatan seandainya positif terkena kanker serviks. Jika stadiumnya masih awal Insya Allah dapat lebih cepat tertangani,” ujarnya saat memberi sambutan pada program aksi pemeriksaan test IVA di PT Bina Busana Internusa (BBI) Kawasan Industri Wijaya Kusuma, Senin (21/8).

Selain dihadiri Gubernur beserta Ketua TP PKK Provinsi Jawa Tengah Hj Atikoh Ganjar Pranowo, kegiatan tersebut juga dihadiri sejumlah anggota Organisasi Aksi Solidaritas Era (OASE) Kabinet Kerja, antara lain istri Menteri Ketenagakerjaan Marifah Hanif Dakiri, istri Menteri Dalam Negeri Erni Tjahjo Kumolo, istri Menteri Desa, Pembangunan Desa Tertinggal dan Transmigrasi Ari Haryati Putro Sandjojo, istri Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Suryan Widati Muhadjir Effendi, istri Wakil Menteri Kesehatan, Presiden Direktur PT BBI Lukman Wijaya.

Pada kegiatan bertajuk “Peringatan Kesehatan Tenaga Kerja Wanita dalam Pencegahan dan Deteksi Dini Kanker pada Perempuan Indonesia Tahun 2015-2019” tersebut, pemeriksaan IVA dilaksanakan selama tujuh hari, yakni mulai tanggal 14 -21 Agustus 2017. Sasarannya, 4.000 orang pekerja wanita di perusahaan yang bergerak di bidang sandang.

Gubernur menjelaskan kepedulian Pemprov Jateng bersama OASE Kabinet Kerja dan Kementerian Ketenagakerjaan terhadap kesehatan reproduksi wanita juga pernah dilakukan di sejumlah perusahaan. Antara lain IVA tes di PT Sritek Sukoharjo pada 2015, di mana 4.000 orang diperiksa dan 28 di antaranya positif kanker serviks. Kemudian pada 2016, dari 1.000 buruh perempuan PT Primayudha Boyolali yang diperiksa, lima orang positif.

“PT Sandang Asia Maju Abadi Semarang, dari 2.503 orang menjalani IVA tes, tiga di antaranya positif. Dari 7.500 warga Jateng yang melakukan pemeriksaan IVA terdapat 36 orang atau 0,48 persen positif kanker leher rahim,” terangnya.

Menurut Ganjar, kaum perempuan khususnya yang sudah menikah bisa mendeteksi dengan gampang kemungkinan terjangkitnya kanker mulut rahim melalui IVA tes. Selanjutnya, jika sudah diketahui gejalanya, dapat dilakukan penanganan tepat dan cepat. Berbeda jika tidak terdeteksi dan penyakit kanker baru diketahui saat sudah tahap lanjut, yang biaya pengobatannya sangat besar dengan tingkat keberhasilan lebih kecil. Karenanya, mantan anggota DPR RI itu meminta semua wanita melakukan deteksi dini kanker melalui IVA tes. Jangan takut karena IVA tes tidak menyakitkan.

Sementara itu salah seorang buruh PT BBI, Wati mengaku tidak takut melakukan pemeriksaan IVA di perusahaan tempatnya bekerja beberapa waktu lalu. Ibu dua anak itu tidak keberatan mengikuti IVA tes karena ingin mengetahui kondisi kesehatan organ reproduksinya.

“IVA tes tidak sakit dan Alhamdulillah hasil IVA tes saya negatif. Saya sengaja ikut karena penasaran ingin tahu kondisi kesehatan reproduksi saya,” katanya.

Perwakilan OASE Marifah Hanif Dhakiri dalam arahannya menjelaskan, kegiatan yang merupakan kerja sama antara Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia dengan OASE sebagai wujud nyata program aksi kepedulian terhadap tenaga kerja wanita Indonesia. Bahkan OASE dan Kementerian Ketenagakerjaan sudah melaksanakan IVA test di beberapa perusahaan di Jawa Tengah.

“Perhatian untuk kesehatan terutama pada reproduksi perempuan dari pihak perusahaan sangat tinggi. IVA test ini tujuannya adalah bagaimana agar para karyawan di seluruh perusahaan yang ada di Indonesia ini melaksanakan IVA test,” katanya.

Marifah mengapresiasi positif IVA tes di Jawa Tengah yang diterjemahkan dengan istilah “Intip Vagina Anda” yang menjadi salah satu program Pemprov Jateng dengan tujuan untuk mengurangi morbiditas dan mortalitas akibat penyakit kanker leher rahim. Selain itu juga meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya upaya pencegahan kanker leher rahim sejak dini, serta meningkatkan pola hidup bersih dan sehat.

“IVA tes atau Intip Vagina Anda kalau bahasa Semarangannya tidak saru. Tapi memang kita itu harus perhatian kepada reproduksi kita sendiri, karena kalau kita yang merasakan, imbasnya kepada suami dan juga anak-anak,” imbuhnya.

 

Penulis : Mn, Humas Jateng

Editor : Ul, Diskominfo Jateng

 

 

Berita Terkait