Harus Keroyokan, Tak Boleh “Rumangsa Bisa Dhewe”

  • 05 Oct
  • Prov Jateng
  • No Comments

Demak – Tingkat kemiskinan di Jawa Tengah mencapai 13, 01 persen menjadi tantangan bagi semua pihak. Berbagai program pun dilakukan guna mengentaskan warga dari kemiskinan. Salah satunya menumbuhkan keswadayaan masyarakat mengembangkan potensi desa. 

“Kemiskinan menjadi tantangan kita bersama. Pemprov tidak boleh merasa rumangsa bisa dhewe, demikian pula pemkab/pemkot tidak dapat mengatasi kemiskinan sendiri. Semua harus keroyokan menanggulangi kemiskinan,” ujar Wakil Gubernur Jawa Tengah Drs Heru Sudjatmoko MSi pada Rakor Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Daerah (TKPD) Provinsi Jateng-TKPD Kabupaten Demak 2017, di Gedung Bina Praja Demak, Kamis (5/10).

Saat ini Pemprov Jateng konsentrasi menangani 15 kabupaten dengan tingkat kemiskinan tinggi. Salah satunya Kabupaten Demak dengan kemiskinan 14,01 persen pada 2016. Karenanya wakil gubernur meminta pemerintah kabupaten, pemerintah desa hingga RT/RW harus bersinergi dan keroyokan mengentaskan kemiskinan.

Di beberapa daerah, kata dia, tidak sedikit kades yang kreatif mengembangkan potensi di desa masing-masing guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Baik bidang pariwisata alam, usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), pertanian, peternakan, ataupun mengangkat seni budaya lokal untuk menggaet wisatawan.

“Saya yakin ini modal bagus untuk mengurangi kemiskinan. Selain itu dana desa pun bisa digunakan sesuai aturan yang berlaku. Meskipun memang diprioritaskan untuk infrastruktur, tapi jika sua atau tiga tahun infrastruktur sudah diperbaiki, maka bisa beralih ke program pengentasan kemiskinan,” bebernya.

Menurut Wagub, kades dan ketua RT harus mengetahui kondisi ekonomi warganya. Termasuk apakah setiap hari makan, anak-anaknya sekolah atau tidak, pekerjaan orang tua apa, serta penghasilan. Usahakan semua warga berusia produktif mempunyai pekerjaan. Karena dengan bekerja, mereka berpenghasilan dan bisa memenuhi kebutuhan.

Dalam rakor dan dialog bertema “Membangun Komitmen Bersama Penanggulangan Kemiskinan” tersebut, Camat Bonang, Haris menyebutkan desanya memiliki potensi UMKM yakni pengasapan ikan laut. Sebagian besar warga di tiga desa yang berada tidak jauh dari pantai mengandalkan pendapatan dari nelayan dan usaha pengasapan. Selain itu, pihaknya juga tengah berupaya mengembangkan pariwisata bahari dengan menawarkan keindahan pantai dan tanaman bakau.

“Kami butuh dukungan pemprov untuk mengembangkan potensi kawasan pesisir. Kawasan desa-desa di pesisir pantai sangat cocok untuk pengembangan mangrove Jika kawasan itu menjadi tempat wisata maka dapat menghasilkan pendapatan warga sekitar,” terangnya.

Senada diungkapkan Kades Ruwit Kecamatan Wedung, Supriyono yang segera mencanangkan desanya sebagai Kampung Iklim. Program Kampung Iklim (Proklim), sebagai upaya memberdayakan masyarakat melalui pelestarian lingkungan dengan mengusung tema “Kampung Seribu Pesona”.

“Proklim ini sekaligus upaya pengentasan kemiskinan. Saya buat percontohan satu RW dengan pertanian, peternakan, budidaya ikan, serta meningkatkan pendidikan dan kesehatan. Ada juga tanaman 1.000 jenis buah, kemudian masyarakat merawat dan memanen dan menjualnya,” bebernya.

Menanggapi program kepala Desa Ruwit yang akan mencanangkan Kampung Proklim sekitar April 2018, Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Jateng Sugeng Riyanto menyatakam mendukung program dalam upaya pelestarian lingkungan sekaligus meningkatkan kesejahteraan warga tersebut.

“Kami dukung program itu dan siap memberi bantuan bermacam bibit buah-buahan. Jangan cuma 1.000 buah tapi 1.050 jenis buah,” tandasnya.

Selain wakil gubernur dan seluruh camat serta kepala desa, rakor tersebut juga dihadiri Sekretaris Daerah Kabupaten Demak Singgih Setyono, Kepala Badan Perencanaan, Penelitian dan Pengembangan Pembangunan Daerah Jateng Ir Sujarwanto Dwiatmoko MSi, Kepala Biro Administrasi Pembangunan Daerah Sekretariat Daerah Provinsi Jateng Drs Tavip Supriyanto MSi, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Sumber Daya Air dan Penataan Air Jateng Prasetyo Budi Yuwono, Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Jateng Sugeng Riyanto, Kepala Dinas Koperasi dan UKM Jateng Ema Rahmawati, serta kepala OPD terkait lainnya.

 

Penulis : Mn, Humas Jateng

Editor : Ul, Diskominfo Jateng

Foto : Humas Jateng

Berita Terkait