Gelorakan Relawanisme, Persatukan Bangsa

  • 24 Jul
  • Prov Jateng
  • No Comments

Pati – Upaya untuk menumbuhkan jiwa kemanusiaan di tengah masyarakat harus terus dilakukan. Wujud konkretnya, kesediaan masyarakat untuk bergabung sebagai relawan ke dalam kelompok-kelompok peduli, seperti kelompok peduli bencana atau kelompok kemanusiaan lainnya.

Pesan tersebut disampaikan oleh Gubernur Jawa Tengah H Ganjar Pranowo SH MIP kepada 3.050 peserta Jumpa, Bakti, Gembira (Jumbara) Temu Karya Sukarelawan PMI Tingkat Provinsi Jawa Tengah Tahun 2017, di Bumi Perkemahan Regaloh, Kecamatan Tlogowungu, Senin (24/7). Acara tersebut diikuti oleh anggota palang merah remaja (PMR), tenaga sukarela (TSR), korps sukarela (KSR), dan donor darah sukarela (DDS) dari 35 kabupaten/ kota di Jawa Tengah, serta organisasi kemanusiaan terkait seperti BNPB, BPBD, TAGANA, dan Pramuka. Dia berharap, PMI dan seluruh relawan bisa menciptakan relawanisme.

“Apa itu relawanisme? Mereka adalah kelompok-kelompok yang peduli terhadap segala sesuatu. Seperti PMI yang peduli kemanusiaan dan kebencanaan. PMI dan lembaga-lembaga lain bisa mengajak masyarakat berpartisipasi, kemudian mengedukasi (tentang kelompok peduli) karena Jawa Tengah adalah supermarketnya bencana. Semakin banyak masyarakat menyosialisasikan dan mengedukasi ini, makin banyak masyarakat aman dan terselamatkan,” terang orang nomor satu di Jawa Tengah itu.

Menurut Ganjar, nilai-nilai relawanisme mampu memperkuat persatuan dan kesatuan NKRI. Pasalnya, ketika terjadi bencana, PMI dan kelompok peduli kemanusiaan lainnya sigap menolong korban tanpa memandang latar belakang mereka.

“Cara menolong dengan nilai-nilai kesukarelaan yang dimiliki oleh PMI ini akan bisa mempersatukan bangsa karena kebhinnekaan dan ke-Pancasilaan terwujud. Orang ketika menolong tidak akan bertanya sukumu atau agamamu apa. Mereka langsung menolong. Saya mendorong, kalau bisa segera dibentuk kelompok masyarakat peduli bencana atau keluarga sadar bencana. Syukur-syukur kalau bisa membangun desa-desa tangguh bencana,” jelasnya.

Alumnus UGM itu juga menceritakan kisahnya ketika dia aktif berorganisasi PMR di bangku SMP dahulu. Ganjar berpesan, anggota PMR dapat mengajak para siswa baru untuk membudayakan menanam pohon karena saat ini memasuki musim pancaroba.

“Anggota PMR yang juga pengurus OSIS kalau masuk sekolah daripada nggojlok sing ora cetha, lebih baik ajak adik-adik kelasmu menanam. Ajari mereka kepalangmerahan. Ajari mereka menolong. Ajari mereka budi pekerti yang baik. Jangan lupa pula tribhakti PMR. Pak Gubernur sejak SMP ikut PMR lho. Aktif waktu itu, malah jadi ketuanya,” pesannya.

 

Penulis : Ar, Humas Jateng

Editor : Ul, Diskominfo Jateng

 

Berita Terkait