Bangunan Publik di Jateng Wajib Ramah Disabilitas

  • 23 Mar
  • Prov Jateng
  • No Comments

Pemalang – Gubernur Jawa Tengah H Ganjar Pranowo SH MIP mewajibkan setiap gedung publik di Jawa Tengah memenuhi persyaratan ramah terhadap masyarakat berkebutuhan khusus atau penyandang disabilitas. 

 

“Pokoknya mulai tahun 2017 kalau ada pembangunan undhak-undhakane digempur separuh, kasih jalan untuk disabilitas. Ini saya umumkan kepada semua bupati, kalau perlu nanti diinstruksikan kepada camat sampai kades agar dibuatkan jalan untuk teman-teman disabilitas,” ujar Gubernur Ganjar Pranowo saat Musyawarah Perencanaan Pembangunan Wilayah (Musrenbangwil) eks-Karesidenan Pekalongan di Hotel Regina Pemalang, Kamis (23/3).

 

Menurut dia, kebijakan tersebut sebagai komitmen pemerintah dalam memberikan kemudahan atau akses bagi masyarakat berkebutuhan khusus. Apalagi sampai saat ini tidak sedikit bangunan yang ada di Jateng belum memenuhi syarat ramah disabilitas.

 

“Banyak keluhan dan usulan dari kelompok-kelompok disabilitas yang tersebar di berbagai daerah, terutama terkait kondisi gedung dan fasilitas umum di Jateng yang tidak bisa diakses disabilitas,” beber gubernur.

 

Terkait kondisi tersebut, lanjut Ganjar, pemerintah harus lebih serius memperhatikan hak penyandang disabilitas, seperti aksesbilitas ruang publik, pemberdayaan, serta layanan pendidikan dan kesehatan. Sedangkan untuk yang lebih modern adalah sistem layanan transportasi, yang juga mesti mudah diakses penyandang kebutuhan khusus. Jika usulan prioritas pembangunan untuk difabel direalisasikan, maka difabel di Jateng akan lebih berdaya dan produktif.

 

“Difabel Jateng itu juga hebat-hebat, karena ada yang masuk tim penanggulangan risiko bencana. Ini dahsyat dan bikin trenyuh. Bahkan PBB sengaja nengundang saya meminta untuk ceramah terkait peran disabilitas ikut serta dalam penanggulangan bencana,” jelasnya.

 

Dalam kesempatan itu salah seorang penyandang disabilitas, Denis Slamet berharap Pemprov Jateng memenuhi beberapa permintaannya. Yakni adanya guru atau pembimbing sekolah inklusi. Sebab, meskipun di Pemalang sudah ada sekolah yang menggabungkan layanan pendidikan khusus dan regular dalam satu sistem persekolahan atau inklusi, tetapi sampai sekarang belum ada guru sekolah inklusi.

 

“Selain itu kami berharap adanya ruang publik untuk kaum difabel, termasuk akses untuk mempermudah kursi roda. Kami juga meminta Pak Gubernur mengimbau kepada masyarakat supaya yang mempunyai anggota keluarga difabel untuk menyekolahkan ke SLB agar pintar,,” pintanya.

 

Tidak kalah penting adalah penguasaan teknologi informasi bagi penyandang disabilitas. Menurut siswa kelas X SLBN 1 Pemalang itu, seiring kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, para penyandang disabilitas juga butuh pelatihan beragam ilmu teknologi informasi, salah satunya aplikasi membaca program IT.

 

Senada diungkapkan salah seorang perwakilan disabilitas Brebes, Tohodulmibar. Dalam usulannya di Musrenbang, pemuda tunadaksa itu meminta akses difabilitas di Brebes merata. Selain itu dia berharap gubernur mengintruksikan agar semua desa mengalokasikan anggaran dari dana desa untuk pemberdayaan berkelanjutan penyandang difabel meskipun hanya satu persen.

 

“Dengan adanya pemberdayaan berkelanjutan, difabel akan lebih produktif dan bemanfaat. Pemberdayaan itu bisa pelatihan keterampilan elektronik, menjahit dan lainnya,” terangnya.

 

Musrenbangwil putaran kelima yang dihadiri bupati dan walikota se-Eks-Karesidenan Pekalongan itu, selain membahas usulan akses disabilitas, juga menyusun usulan pembangunan infrastruktur yang masih menjadi prioritas rencana pembangunan. Selain itu juga menyoal bidang kesehatan, pendidikan, sosial, budaya, hingga ekonomi.

 

Sebelum memasuki ruang Musrenbangwil, gubernur mengunjungi belasan stan pameran yang memajang, menjual beragam produk usaha kecil mikro dan menengah (UMKM). Mulai dari kerajinan, batik motif khas pesisir, sarung goyor, hingga buah pisang dan nanas madu yang menjadi komoditas unggulan Kecamatan Belik, Pemalang ada di pameran itu.

 

Penulis : Mn, Humas Jateng

Editor : Ul, Diskominfo Jateng

Berita Terkait