Jangan Sampai Kalimat Kasar Jadi Penyakit

  • 03 Jul
  • Prov Jateng
  • No Comments

Semarang – Menjaga lisan dalam setiap kesempatan mutlak dilakukan. Hindari pengucapan kalimat kasar kepada orang lain yang nantinya justru berbalik kepada si pengucap, bahkan bisa menjadi pemicu penyakit.

Hal itu ditegaskan Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Tengah Dadang Somantri pada Halal Bihalal dan Pelepasan Purnatugas Keluarga Besar Diskominfo Provinsi Jawa Tengah, di Aula Lantai IV Diskominfo, Senin (3/7). Hadir dalam kesempatan itu sejumlah komisioner Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID), Komisi Informasi Provinsi Jawa Tengah, serta anggota Dharma Wanita Persatuan Diskominfo Jateng.

Dadang menganalogikan ucapan yang disampaikan sama halnya dengan barang, yang jika diberikan kepada seseorang tapi tidak mau diterima, akan kembali lagi kepada si pemberi.

“Ini berlaku terhadap kita semua. Ketika lisan kita yang kasar kepada orang lain dan orang lain itu tidak menerima kalimat-kalimat kasar yang kita sampaikan, maka kalimat kasar tadi akan kembali ke kita. Dan biasanya kalau kalimat kasar itu kembali kepada kita, itu akan menjadi penyakit. Maka mulai hari ini, kita harus menjaga lisan kita,” harapnya.

Ditambahkan, latihan selama sebulan saat Ramadan lalu, di mana masing-masing umat muslim berupaya menjaga bicara, disiplin waktu, meneguhkan integritas, diharapkan dapat membuang sampah-sampah hati yang ada pada diri masing-masing. Di samping itu, seluruh jajaraannya diminta dapat menerapkan beberapa hal dalam keseharian, seperti yang pernah dipesankan seorang teman kepadanya.

Pertama, jika tak mungkin memberi, janganlah mengambil sekecil apa pun milik orang lain. Sebab, apa yang diambil itu bukan haknya. Kedua, jika sulit mengasihi karena ego yang besar atau ada kesombongan, jangan membenci.

“Kadang-kadang kita tidak sengaja membenci, terungkap dalam lisan atau dalam hati. Itu makanya, kalau kita belum bisa mengasihi, jangan membenci,” ujar Dadang.

Selanjutnya, jika tidak dapat menghibur orang lain, janganlah membuat sedih. Jika tak bisa memuji atas capaian keberhasilan orang lain, janganlah menghujat. Sebab diakui, tidak sedikit masyarakat yang enggan memuji, mengakui keberhasilan atau prestasi orang tapi justru menutupinya dengan hujatan.

Jika tak dapat menghargai, imbuhnya, janganlah mencela. Banyak kesombongan diri masyarakat, merasa sudah lebih, tapi begitu melihat teman-teman saudara yang belum menyamai, terus mencela.

“Tolong ini dihindari. Jangan sampai terungkap, karena mungkin saudara kita belum mendapatkan hidayahnya. Tapi pasti ada waktunya, lebih baik kita mendoakan mudah-mudahan mereka lebih baik lagi,” kata mantan Kepala Biro Perekonomian Setda Provinsi Jawa Tengah ini.

Hal lain yang mesti diperhatikan, jika tidak suka bersahabat, janganlah bermusuhan. Bagaimana pun, punya satu musuh sudah sangat banyak, sementara sahabat seribu masih kurang banyak.

“Mari kita kembangkan silaturahmi. Kegiatan halal bihalal ini bagian dari pengembangan silaturahmi, bagian dari bagaimana kita bersosialisasi, saling menghargai. Dengan satu bulan itu kita berlatih, mari kita buang sampah yang ada di diri kita. Semoga kita mampu melaksanakannya,” tandas Dadang. (Ul, Diskominfo Jateng)

 

Berita Terkait