Ancaman Virus “Malware” Tak Pengaruhi Kinerja Pemprov

  • 15 May
  • Prov Jateng
  • No Comments

Semarang – Ancaman virus Malware (Ransomware Wannacry) yang merambah di 100 negara, termasuk di Indonesia, tidak mempengaruhi kinerja Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. Meski jaringan internet sempat diputus pada Senin (15/5) pagi, namun pelayanan kepada masyarakat tetap berjalan baik.

Hal tersebut disampaikan Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Tengah, Dadang Somantri, kepada wartawan, di sela-sela peringatan Tasyakuran HUT ke-19 Forum Wartawan Pemprov-DPRD Jateng (FWPJT), di Ruang Wartawan Provinsi Jawa Tengah, Senin (15/5). Menurutnya, serangan virus tersebut sudah disosialisasikan dan diantisipasi sejak Sabtu (13/5) lalu.

Sebenarnya, kata Dadang, virus tersebut hampir sama dengan yang pernah beredar sebelumnya. Namun, kali ini sifatnya sangat menyerang dan massif sekali. Mereka mengunci software, dan menyampaikan akan memberikan “bimbingan” agar terlepas dari persoalan tersebut dengan konsekuensi tertentu.

Pada Minggu (14/5), pihaknya sudah menyampaikan surat edaran kepada seluruh organisasi perangkat daerah (OPD) di lingkup Pemerintah Provinsi Jawa Tengah untuk melakukan langkah-langkah pengamanan seperti yang dianjurkan Kementerian Komunikasi dan Informatika.

Ada dua cara awal yang mesti dilakukan, yakni mencabut atau menonaktifkan jaringan data/ internet/ LAN/ wifi, serta menyimpan atau mem-back up data ke storage terpisah, misalnya, flashdisk atau hardisk external. Setelah itu, pastikan seluruh jaringan komputer memiliki antivirus yang sesuai, seperti yang sudah diberikan pihak Microsoft.

“Silakan di-download sampai selesai, sampai finish, untuk berjaga-jaga,” tegas Dadang.

Untuk mengantisipasi serangan virus tersebut, mulai Senin (15/5) pagi, pihaknya mematikan seluruh jaringan internet dan wifi di lingkup Pemprov Jateng. Jaringan tersebut kembali dibuka saat seluruh OPD sudah memastikan datanya di-back up dan memasang antivirus yang sesuai.

Tidak hanya itu, pihaknya juga terus berkomunikasi dengan Kementerian Kominfo maupun Lembaga Sandi Negara terkait pengamanan di Pemprov Jateng. Dan seluruh lembaga cyber sudah bergerak melakukan pengamanan, dan mencari siapa yang “merusak”.

Apakah  pelayanan dan pekerjaan terganggu karena internet dicabut? Dadang menyatakan tidak ada pelayanan kepada masyarakat yang terganggu. Sebab, sudah ada standar operasional prosedur (SOP) yang dibuat, baik saat ada sambungan internet maupun tidak.

“Saya cek tadi (Senin, 15/5) sampai pukul 09.00, semua berjalan dengan baik. Karena back up data sudah dilakukan dari kemarin. Jadi karena edaran sudah kami luncurkan sejak kemarin minggu, dilembur, termasuk di tempat kami, tempat kami semalam baru selesai sekitar pukul 22.00 untuk mem-back up data-data, baik di GRMS maupun dinas, dan insya Allah begitu informasi sudah masuk, kita sudah safe, kita aktifkan kembali,” bebernya.

Disinggung mengenai ada tidaknya perangkat komputer milik pemprov yang terkena virus, mantan Kepala Biro Perekonomian Setda Provinsi Jawa Tengah ini menyampaikan belum ada laporan yang masuk. Namun, dia berharap tidak ada data yang hilang atau rusak karena virus tersebut.

“Belum ada laporannya. Mudah-mudahan tidak ada (yang terkena),” tandasnya. (Ul, Diskominfo Jateng)

Berita Terkait