WONOGIRI GELAR SAFARI NASIONAL GERAKAN GEMAR MEMBACA

  • 19 Apr
  • dev_yandip prov jateng
  • No Comments

WONOGIRI – Safari Nasional Gerakan Gemar Membaca (SNGGM) dihelat di Kabupaten Wonogiri, Selasa (18/4) untuk menumbuhkan budaya membaca di masyarakat sekaligus upaya meningkatkan kecerdasan generasi bangsa. Pada kondisi saat sekarang ini, mengajak anak-anak untuk kembali menekuni budaya membaca buku tentu bukan perkara mudah.

‘Kita menghadapi tantangan yang sangat besar, kendala yang berat, mengingat munculnya media lain selain buku. Yakni teknologi di media sosial di handphone, seperti Facebook, Whatsapp, BBM, dan lainnya. Sekarang ini yang terjadi, bangun tidur yang dibuka aplikasi media sosial yang ada di handphone, ” kata Wakil Bupati Wonogiri Edy Santosa, SH mewakili Bupati Wonogiri saat membuka acara. Hadir dalam acara tim dipimpin Deputi Bidang Pengolahan dan Jasa Informasi Perpustakaan Nasional (Perpusnas), Ofi Sofiana, bersama Anggota Komisi X DPR-RI, Rinto Subekti, Kepala Dinas Kearsipan Kabupaten Wonogiri, serta kepa OPD terkait.

Dalam sambutan Bupati yang dibacakannya, ketersediaan buku dengan kualitas yang baik, yang disesuaikan dengan tingkat usia dan kebutuhan masih jauh dari mencukupi. Dibutuhkan buku yang mampu memotivasi, menginspirasi dan mencerdaskan, termasuk membentuk karakter positif. Ini adalah tantangan bersama, yang harus dipecahkan dengan langkah-langkah nyata dan strategis, oleh segenap stakeholders didukung seluruh komponen masyarakat. “Kiranya hal ini perlu mendapat perhatian khusus, mengenai pengembangan perpustakaan di Kabupaten Wonogiri. Untuk mengejar ketertinggalan dalam hal membangkitkan semangat gemar membaca di kalangan masyarakat.

Sementara, Deputi Bidang Pengolahan dan Jasa Informasi Perpustakaan Nasional (Perpusnas), Ofi Sofiana mengatakan bahwa saat ini masyarakat Indonesia mengalami transformasi yang hebat akibat pesatnya perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. Menurut survey Asosiasi Penyelenggaraan Jasa Internet Indonesia, pengguna internet pada 2014 sebanyak 88,1 juta orang dan di tahun 2016 meningkat 50,5% menjadi 132,7 juta orang, dimana 86,3 juta (65%) berada di Jawa. “Apa yang dilakukan pengguna internet Indonesia saat online? 64% mengakses media social, 47% menerima email, 47% download / menonton, 44% main games, 38% membaca, dan 15% menjual / membeli,” imbuhnya.

Melihat kondisi tersebut, Perpustakaan Nasional hadir dalam layanan perpustakaan berbasis digital melalui aplikasi iPusnas yang dapat diakses melalui Multi Operating System (Android, IOS,ataupun Windows) dan multi device seperti Smartphone, Tablet atau desktop. Aplikasi iPusnas ini mengintegrasikan fitur membaca buku digital dengan media sosial. Saat ini koleksi iPusnas 12.526 Judul dengan 125.260 Eksemplar, saat ini jumlah koleksi yang diunduh sebanyak 22.352 kali dengan jumlah pemustaka aktif sebanyak 18.555 orang dan total sirkulasi buku yg dipinjam sebanyak 8,812 kopi dan buku yang diantri sebanyak 4.148 kopi.

Selain iPusnas, Perpustakaan Nasional juga menyediakan akses melaluli layanan e-resources, yaitu e-journal sebanyak 754,528 eksemplar dan e-book sebanyak 21,504  eksemplar, juga layanan Indonesia One Search, sebuah layanan yang dapat diakses oleh semua perpustakaan di Indonesia melalui satu pintu. Saat ini telah terhimpun 3.073.289 record dari 529 institusi perpustakaan di Indonesia, kelak dimasa depan layanan ini juga akan dilengkapi dengan sebuah fitur untuk mendeteksi plagiarisme. (HUMAS-est)

 

Berita Terkait