SHOWROOM UMKM DI LERENG MERAPI

  • 13 Sep
  • dev_yandip prov jateng
  • No Comments

BOYOLALI – Perkembangan sentra industri logam dan kuningan di Dukuh Tumang, Desa/Kecamatan Cepogo, Boyolali sangat cepat. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Boyolali saat ini akan terus berinovasi membantu para perajin agar mendapatkan pasar yang lebih luas. Salah satu wacana, akan membangun showroom untuk mewadahi pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di Boyolali, khususnya perajin di Tumang yang didirikan di atas lahan sekitar 5 hektare.

“Lokasinya di Paras, Cepogo,” kata Bupati Boyolali, Seno Samodro dalam acara peluncuran BI Corner di Perpustakan Daerah (Perpusda) Boyolali, Selasa (12/9).

Showroom ini nanti tidak hanya perajin tembaga Tumang. Pelaku UMKM di Boyolali dapat memanfaatkannya sehingga seluruh potensi kerajinan bisa masuk dipamerkan dan sekaligus dipasarkan. “Hitungan tahun ketiga dan keempat sudah jadi (bangunannya, Red),” imbuhnya.

Bagi perajin Tumang akan difasilitasi alatnya, sementara tempat workshop skala kecil akan ada di showroom sehingga pengunjung bisa melihat lebih dekat. “Kalau produksinya tetap di rumah masing-masing perajin,” tandasnya.

Sementara itu, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Solo Bandoe Widiarto menjelaskan, ekonomi kreatif di Boyolali harus dikembangkan. Salah satu potensinya adalah perajin tembaga dan kuningan Tumang, Cepogo. “Jadi sifatnya kami pemberdayaan ekonomi,” katanya.

Sentra tembaga dan kuningan Tumang, tambah Bandoe merupakan komoditas impor dan tujuan ekspor (KITE). Melihat potensi ini, manajemen BI mengadakan penelitian ke lapangan. Hasil penelitian, pihak perajin membutuhkan pendampingan. “Dibutuhkan inovasi. Kita melakukan pendampingan. Kolaborasi dengan pemkab dan instansi terkait,” jelasnya.

Berita Terkait