PRIHATIN TRAGEDI MYANMAR

  • 06 Sep
  • dev_yandip prov jateng
  • No Comments

Jpeg

BOYOLALI – Bencana kemanusiaan yang terjadi di Myanmar menjadi keprihatinan umat beragama di Boyolali. Kekerasan dan bencana kemanusiaan di sana, diharapkan segera terselesaikan dan tidak merembet ke Indonesia.

Sikap keprihatinan tersebut disampaikan tokoh lintas agama yang tergabung dalam Forum Kerukunan Umat Beragama Boyolali (FKUB), yang terdiri dari agama Islam, Kristen, Khatolik, Budha dan Hindu di Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Boyolali, Selasa (5/9). Selain itu juga hadir Ketua MUI Boyolali, KH Habib Ichsanudin, Kapolres Boyolali, AKBP Aries Andhi dan Kepala Kesbangpol, Supama Harja, dan sejumlah perwakilan Ormas.

Ketua FKUB, KH. Habib Masturi selain menyatakan keprihatinan, juga menegaskan kejadian di Myanmar bukanlah perang antar agama. Namun yang terjadi di sana adalah konflik antar suku, dimana Suku Rohingya merupakan pemeluk agama Islam. Untuk itu FKUB menurut dia, meminta masyarakat menyerap informasi secara utuh kemudian menyikapinya secara bijak dan jangan sampai informasi yang diterima malah dipelintir.

“Agama itu anti kekerasan dan di sana itu bukan perang agama. Sangat berbahaya jika kemudian dipelintir seolah-olah itu perang agama. Karenanya, mendengar informasi itu harus secara jelas dan lengkap baru kemudian dapat disimpulkan,”jelas dia.

Masturi menyatakan menyambut baik dan mendukung tindakan pemerintah Indonesia, yang segera mengirimkan menteri luar negeri ke Myanmar guna membantu mengatasi krisis, baik krisis keamanan maupun kemanusiaan.

Di sisi lain, Masturi meminta supaya pemerintah bisa memberikan informasi yang selengkap-lengkapnya mengenai kejadiandi Myanmar. Pihaknya juga mendorong agar kekerasan yang terjadi di sana bisa dihentikan, sehingga kisruh tersebut tidak menular.

Senada, Ketua MUI Boyolali, Habib Ichsanudin juga mengutuk kekerasan yang terjadi di Myanmar. Meski demikian, dia menegaskan Myanmar bukanlah Indonesia. Dia mengingatkan, jangan sampai terpaan berita terkait krisis Myanmar tersebut justru berdampak ke Indonesia.

“Berita itu ada yang benar dan ada yang bohong, ada yang dipolitisir dan sebagainya sehingga harus disikapi dengan hati-hati agar kita tidak terjebak,” terang dia sembari menegaskan bahwa NKRI harus dijaga keutuhannya.

Krisis di Myanmar juga disikapi dengan bijak umat Buhda  khususnya di Boyolali. Ari Wibowo, salahsatu perwakilan umat Budha menegaskan bahwa ajaran Budha justru menekankan cinta kasih yang universal atau ahimsa. Ari menegaskan, tragedi di Myanmar justru merupakan penyimpangan dari ajaran Budha.

“Kami mengecam kekerasan yang terjadi di Myanmar dengan dalih apapun, baik politik maupun agama karena tidak sesuai dengan nilai kemanusiaan,” tegas dia.

Perwakilan umat Budha lainnya, Maryadi menambahkan, pihaknya menyayangkan adanya pelintiran-pelintiran isu-isu terkait Myanmar, yang justru sangat merugikan bangsa Indonesia utamanya terkait keamanan dan kenyamanan dalam menjalankan ibadah sesuai kepercayaannya masing-masing.

Kepala Kesbangpol Boyolali, Supana, menegaskan tragedi di Myanmar tidak akan terjadi di Indonesia khususnya di Boyolali. Apalagi umat beragama di Boyolali memiliki hubungan antar beragama yang sangat mesra tanpa ada rasa ketersinggungan.

“Harapan kami ini bisa terus terjaga hingga ke akar rumput,”imbuh dia.

Berita Terkait