MENIKMATI DESA WISATA SERANG DARI SISI LAIN

  • 20 Mar
  • dev_yandip prov jateng
  • No Comments

PURBALINGGA– Menikmati Desa wisata Serang, Kecamatan Karangreja, sepertinya tak pernah ada habisnya. Udara yang sejuk di kaki Gunung Slamet membuat suasana tak akan membosankan. Apalagi ditingkah aktivitas petani hortikultura di desa itu yang membudidayakan berbagai macam sayuran dan buah stroberi. Ada sisi lain menikmati desa wisata Serang itu seperti yang dilakukan oleh karyawan-karyawati Dinas Komunikasi dan Informatika (Dinkominfo) Purbalingga, Jum’at (17/3).

 

Cara lain itu dengan melakukan jalan kaki bersama di jalan setapak dan bukan  menjadi jalur wisata. Jalur yang dipilih merupakan jalur para petani menuju ladang budidayanya. Udara yang masih sangat segar di pagi hari, serta ditingkah suara kicauan burung menjadikan suasana semakin semarak. Apalagi canda dan tawa diantara karyawan semakin membuat suasana hidup. Sepertinya tak ada pembatas antara atasan dan bawahan.

 

“Ternyata mengasyikan sekali, menjelajah desa wisata Serang dengan cara lain. Seperti mencari jejak saat sekolah dulu,” ujar Hardi, ssalah seorang karyawan Dinkominfo Purbalingga.

 

Hardi mengungkapkan, sejumlah destinasi desa wisata Serang hampir sudah dikunjungi semuanya. Seperti kampung Kurcaci, rest area Lembah Asri, wisata petik stroberi, pendakian Gunung Malang, curug Ilang, wana wisata Serang dan sejumlah tempat lain. “Cara menikmati Desa Wisata Serang ini yang ternyata mengasyikkan,” ujar Hardi.

 

Dengan pengalamannya itu, Hardi berjanji akan membawa keluarga besarnya melakukan jelajah desa wisata Serang dengan nuansa dan suasana lain. Waktu yang paling tepat untuk melakukannya pada pagi hari. Jika tidak menginap di homestay, bisa saja datang pagi-pagi dan ketika sampai di Serang udaranya masih sangat segar. “Jika tak menginap di homestay, kita bisa membawa makanan kecil atau sarapan secukupnya. Atau jika menginap di homestay, tinggal pesan di warung sekitar desa,” kata Hardi.

 

Hardi menambahkan, kehidupan para petani ternyata menjadi daya tarik juga saat berjalan menyusuri jalan desa. Bahkan, ketika ada warga yang mengambil rumput dan tengah beristirahat, jadi ajang foto-foto. “Saya coba mengangkat satu pikul rumput itu, ternyata cukup berat. Kata petani, beratnya sekitar 80 kilogram. Dengan cara wisata ini, kita bisa memahami kehidupan petani yang ternyata begitu berat,” ujar Hardi.

 

Senada dengan Hardi, Alfi, karyawan muda di Dinas Kominfo juga baru menikmati sisi lain desa wisata Serang. “Kalau datang ke Desa Serang, saya sudah lima kali. Namun, wisata kali ini boleh dibilang lain dari yang lain,” kata Alfi.

 

Suasana aktivitas petani yang mencangkul, menyiangi tanaman sayuran, atau warga yang mencari rumput menjadi tontonan sendiri. Bahkan, Alfi dan rekan-rekannya tak canggung-canggung mencoba melakukan aktivitas itu. “Ada teman-teman kami yang mencoba memikul rumput, ada yang mencoba memikul satu karung wortel, dan bahkan ada yang ikut menyiangi tanaman,” ujar Alfi.

 

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika, Tri Gunawan, SH, MH mengungkapkan, acara wisata sekaligus olahraga bersama ini dilakukan secara spontan. Kebetulan pas hari Jum’at dan ada dua rekan kantor yang pensiun per 1 Maret. “Kalau melepas rekan yang pensiun di rumah makan atau di gedung, sepertinya sudah hal biasa. Kali ini, kami mencoba melakukannya di tempat terbuka sambil menikmati keindahan desa wisata Serang,” ujar Tri Gunawan.

 

Tri Gunawan mengaku, atas usul para stafnya, kegiatan olah raga sekaligus menikmati desa wisata itu akan dilakukan paling tidak tiga bulan sekali. “Tidak perlu ke luar kota, kita datang ke sebuah desa dan melakukan joging. Soal bekal, teman-teman banyak yang spontan, mereka ada yang bertugas membawa nasi, membawa lauk, buah, atau jajanan lain. Saat dimakan bersama ternyata luar biasa bahagianya,” kata Tri Gunawan.

 

Pegiat wisata Desa Serang, Purwoko alias Pulung mengatakan, untuk mengantisipasi kejenuhan wisatawan pihaknya bersama teman-teman terus berupaya membuat destinasi baru dan paket wisata baru. Wisatawan bisa melakukan outbound, treking seperti yang dilakukan karyawan Dinkominfo, atau menikmati daya tarik yang sudah ada. “Dalam waktu dekat, kami akan membuat destinasi baru yang diberinama Serang Higland. Destinasi ini mirip di Baturaden Adventure Forest dan di lembang. Kedua destinasi itu kami gabungkan dengan melihat kondisi lapangan yang ada,” kata Pulung yang juga owner Serang Adventure. (yit)

 

 

Berita Terkait