HARI PERTAMA MPLS, DIISI PENDIDIKAN KARAKTER

  • 19 Jul
  • dev_yandip prov jateng
  • No Comments

KARANGANYAR-Hari pertama pelaksanaan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP) diisi dengan pendidikan karakter.
 
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Karanganyar, Tarsa, mengatakan MPLS merupakan kegiatan untuk siswa baru supaya dapat beradaptasi dengan sekolah baru.  
 
“Kami meminta agar sekolah memfasilitasi dengan baik, tidak ada kekerasan, tidak ada penekanan batin, dan anak dapat dibimbing sebaik-baiknya,” kata Tarsa, Senin (17/08) saat dijumpai di Kantor Bupati Karanganyar.
 
Selama tiga hari, Senin-Rabu (17-19/07), lanjut Tarsa, siswa baru diberikan materi tentang penguatan pendidikan karakter, nasionalisme, peningkatan keimanan kepada Tuhan Yang Maha Esa, tata tertib sekolah, dan budaya sekolah.
 
“Instruktur guru sekolah, kakak kelas hanya mambawa alat, hanya sekedar membantu, semua kegiatan tanggung jawab guru,” kata Tarsa.  
 
Untuk pengawasan selama MPLS tahun 2017 ini di Kabupaten Karanganyar, pihaknya membentuk tim yang terdiri dari Disdikbud, pengawas, pejabat struktural, Komite Sekolah,  dan UPT.
 
“Jika terjadi permasalahan bisa segera di selesaikan di tingkat sekolah, jika tidak bisa, di selesaikan secara hierarki. Harapannya tidak ada persoalan selama MPLS ini,” katanya.  
 
Ditempat lain, saat dijumpai di sekolahnya, PLT Kepala SMP Negeri 2 Karanganyar, Sri Murni mengatakan, di sekolahnya diikuti sebanyak 251 siswa baru. Hari pertama ini penekanannya bagaimana penguatan pendidikan karakter di sekolah.  
 
“Kami berikan pendidikan karakter dengan menanamkan lima nilai yakni, religius, nasionalis, mandiri, intergritas dan gotong royong. Termasuk juga penangulangan bahaya narkoba, kami berikan materi,” katanya.  
 
Siswa baru juga di didik siapa nama gurunya, teman barunya, dan tata tertib sekolah. Dari pengamatan, setiap peserta MPLS dikalungkan nama panggilan berukuran besar, dengan maksud teman baru mudah memanggil dan mengenalnya.
 
Sedangkan untuk siswi, juga mengikat rambut dengan pita merah putih. Saat dikumpulkan di aula sekolah tersebut, semua peserta diberikan materi oleh guru dan terlihat senang mengikutinya. (pd)
 

Berita Terkait