PKK Diharap Jadi Garda Terdepan Kesiapsiagaan Bencana

  • 26 Apr
  • bidang ikp
  • No Comments

SEMARANG – Tim Penggerak PKK diharap menjadi garda terdepan dalam kesiapsiagaan bencana. Mereka diminta mengedukasi masyarakat terkait penanganan bencana, sehingga nantinya tidak panik dan siap dalam segala hal.

 

Hal itu ditekankan Ketua TP PKK Provinsi Jawa Tengah Atikoh Ganjar Pranowo, usai melantik Ketua TP PKK Kabupaten Grobogan Rinjani Bambang Pujiyanto, di Grhadhika Bhakti Praja, Senin (16/4/2021). Dia menambahkan, ada bermacam-macam bencana, seperti bencana alam, kesehatan, dan sebagainya. Seluruh TP PKK bersama kader, mesti memberikan pemahaman kepada masyarakat mengenai bencana tersebut, berikut upaya mencegah dan mengantisipasinya.

 

“Misalnya, kalau banjir dicegah dengan penanaman (pohon), kemudian antisipasinya, ada local wisdom, mengamati tanda-tanda dan sebagainya. Terus bagaimana kita. Jadi, kesiapsiagaan itu penting, agar nanti kita tidak panik dan siap dalam segala hal,” ujar Atikoh.

 

Tak hanya itu, katanya, ada beberapa pekerjaan rumah (PR) yang mesti dilakukan. Pekerjaan pertama pencegahan stunting. Jangan sampai selama pandemi muncul masalah baru dengan meningkatnya angka stunting, mengingat itu terkait dengan sumberdaya manusia (SDM) masa depan bangsa, yang nantinya menerima estafet kepemimpinan.

 

Pekerjaan kedua, mengurangi angka kematian ibu dan bayi. Diakui, pada awal pandemi Covid-19, ada kecenderungan ibu hamil takut atau enggan datang ke pelayanan kesehatan karena takut tertular. Apalagi, mereka termasuk kelompok rentan.

 

“Harapannya ini semakin diwaspadai. Kita juga bisa berkontribusi agar penurunan angka kematian ibu dan angka kematian bayi terus berjalan,” beber Atikoh.

 

Tak kalah pentingnya, imbuhnya, upaya pencegahan pernikahan dini. Menurut Atikoh, selama pandemi, ada kecenderungan peningkatan pernikahan dini, dan mayoritas pelakunya perempuan. Padahal, banyak risiko pada pernikahan dini, mulai dari melahirkan anak yang berpotensi BBLR (berat badan lahir rendah), belum siapnya emosional dan organ biologis anak, potensi kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), kemiskinan, dan sebagainya.

 

“Dan harapannya usia anak, waktunya anak mencari ilmu untuk bekal, mencari pendidikan di kemudian hari agar menjadi SDM yang kompetitif,” ujarnya.

 

Hal yang sama juga disampaikan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Dia meminta Ketua TP PKK bersama jajaran dan para kader agar menurunkan angka stunting, AKI, AKB, untuk menyiapkan SDM. Pastikan ibu hamil mendapat asupan gizi yang cukup selama kehamilan. Selain itu, mereka diminta terus mengampanyekan Jo Kawin Bocah.

 

“Jogo Tonggo bisa difahami tidak hanya untuk menghalau Covid-19, tapi bisa juga untuk ini (menyelesaikan permasalahan),” tuturnya.

 

Sementara itu, Ketua TP PKK Kabupaten Grobogan Rinjani Bambang Pujiyanto menyampaikan, pihaknya akan fokus berkegiatan hingga ke masyarakat. Terutama dalam menurunkan kasus stunting, kematian ibu dan anak, serta mencegah pernikahan dini. Sinergi dengan SKPD juga terus ditingkatkan, sehingga program mereka bisa dikerjakan bersama dengan kader PKK hingga dasa wisma. (Ul, Diskominfo Jateng)

 

Berita Terkait