Ambisi Boleh, Tapi Jangan Terlalu Ngoyo

  • 20 Apr
  • bidang ikp
  • No Comments

SEMARANG – Perempuan berkarier, mengapa tidak. Namun, ada beberapa hal yang mesti diperhatikan. Terlebih, bagi perempuan yang sudah berkeluarga yang dituntut tetap memperhatikan anak dan suaminya.

 

Lantas bagaimana tipsnya? Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Jawa Tengah Atikoh Ganjar Pranowo membeberkannya saat berbincang di live instagram @ayomjavavillage, untuk menyambut Hari Kartini, Selasa (20/4/2021). Menurutnya, yang penting support system dari orang di sekitar, khususnya keluarga.

 

Siti Atikoh menceritakan suaminya Ganjar Pranowo, Gubernur Jawa Tengah pernah menjadi single parent selama dua setengah tahun dalam mengasuh putra tunggalnya, Muhammad Zinedine Alam Ganjar.

 

“Saat Alam masuk TK, saya harus kuliah di Jepang. Di sini supporting pasangan kita sangat penting. Waktu itu Mas Ganjar menjadi single parent,” ujar Atikoh.

 

Lebih lanjut, pada waktu suaminya masih menjabat di DPR RI, ia berkesempatan kuliah di daerah Bandung selama satu setengah tahun. Selama itu pula, ia hanya bisa bertemu dengan keluarga satu minggu sekali, bahkan rela hanya berkirim kabar jika tidak bisa pulang ke Jakarta.

 

Usai dari Bandung, Atikoh kemudian melanjutkan kuliah di Jepang dan ditempuh selama kurang lebih satu tahun. Sehingga selama di Bandung dan Jepang, baginya peran suaminya sangat penting untuk mengasuh putranya, sekaligus memberi dukungan terhadapnya.

 

“Justru Mas Ganjar yang mendukung saya untuk melanjutkan di Jepang. Dan di sini peran pola asuh ayah sangat penting dalam keluarga. Waktu itu Mas Ganjar masih di DPR kalau kerja bahkan sampai malam, pagi ke TK-nya Alam. Tapi Mas Ganjar tidak pernah mengeluh, ini yang membuat saya selalu merasa tersupport,” tuturnya.

 

Dari yang dialaminya itu, Atikoh mengatakan, komunikasi dan kompromi dengan pasangan hidup sangat penting untuk perempuan agar mampu berperan ganda. Baik sebagai ibu, maupun sebagai wanita yang bekerja.

 

“Harus ada komunikasi, kompromi, dan kesepakatan dengan pasangan, boleh tidak bekerja dan lain sebagainya. Kalau sekarang kesempatan sangat terbuka baik pendidikan dan karir bagi perempuan,” imbuhnya.

 

Selain itu, dia menekankan agar perempuan yang punya peran ganda dalam keluarga bisa bekerja secara profesional. Artinya dapat menjalankan secara seimbang antara tanggung jawab kerja dengan urusan rumah tangga.

 

“Harus profesional, jangan ada beban kantor ketika kita di rumah. Dan harus fokus saat bekerja. Misal ada lembur saya kabari anak, sehingga anak bisa merasa dihargai,” imbuhnya.

 

Atikoh berpesan bagi perempuan yang menjalani karirnya, untuk tetap bisa menjaga pola asuh anak. Tentu dengan komunikasi dan kompromi dengan pasangan. Termasuk, dengan orang sekitar yang ikut mengasuh anak.

 

“Jadilah orang yang professional dalam berbagai hal. Tapi juga harus fleksibel, misalnya kalau ada target yang tidak tercapai harus legawa. Ambisi boleh, tapi jangan terlalu ngoyo,” tandasnya. (Wk/Ul, Diskominfo Jateng)

 

Berita Terkait