Hanya Satu RT di Jateng Berstatus Zona Merah

  • 08 Mar
  • bidang ikp
  • No Comments

SEMARANG – Upaya Pemerintah Provinsi Jawa Tengah menekan kasus Covid-19 menunjukkan tren positif. Hal ini ditunjukkan dari menurunnya kasus aktif. Bahkan, hanya satu Rukun Tetangga (RT) yang berstatus zona merah dan zona hijau naik 11.090 RT.

 

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Yulianto Prabowo mengungkapkan, zona merah RT ditandai dengan adanya lebih dari 10 rumah, yang ditemukan kasus Covid-19.

 

“Menurut indikator dari Mendagri, hanya ada satu RT di Jawa Tengah,” ujarnya, Senin (8/3/2021), seusai Rapat Koordinasi Penanggulangan Covid-19, di Kantor Gubernur Jateng.

 

Dalam paparannya, ia juga menjelaskan, zona oranye mengalami penurunan dari 42 RT menjadi 35 RT. Sementara zona kuning turun dari 5.890 RT menjadi 5.837 RT atau turun 53 RT.

 

Sementara itu, zona hijau naik dari 184.180 RT menjadi 195.270 RT atau terjadi kenaikan 11.090 RT, dibandingkan 28 Februari 2021.

 

Meski demikian, pihaknya mengakui seringkali masih terjadi perbedaan data dengan Satgas Covid-19 pusat, terkait kasus aktif corona. Ia menyebut, akan segera menyinkronkan data tersebut, sesuai perintah gubernur.

 

“Kita bridging data, ini sedang berlangsung,” ujar Yulianto singkat.

 

Terkait perbedaan data kasus aktif Covid-19, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menginstruksikan jajarannya untuk sigap. Hal itu untuk menghindari disparitas data pusat dan daerah.

 

“Sekarang kasus aktifnya 6.038, kalau ada data yang berbeda maka masukkan seluruh data, input secara disiplin, di setiap kabupaten kota dan yankes yang punya kewajiban menginput,” tegasnya.

 

Ganjar menyebut, dengan jumlah kasus tersebut ada penurunan 10,49 persen dibandingkan minggu ke-8 di tahun ini. Sementara, mereka yang dirawat kini berjumlah 3.440orang  atau menurun 5,85 persen. Adapun, kasus isolasi menurun sebanyak15,97 persen menjadi 2.598 orang.

 

“Puncak tertinggi terkonfirmasi ada di sekitar awal Desember. Sempat  meningkat kemarin Januari, sekarang menurun drastis. Yang meninggal cukup drastis (penurunannya),” pungkas Ganjar. (Pd/Ul, Diskominfo Jateng)

 

Berita Terkait