Portal Berita
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah
Siswa SD Doakan Jateng Panjang Umur, Tambah yang Bagus-bagus
- 15 Aug
- ikp
- No Comments

SEMARANG – Perayaan upacara Hari Jadi ke-70 Provinsi Jawa Tengah berlangsung khidmat. Seorang siswa sekolah dasar yang hadir dalam upacara Hari Jadi melantunkan doa untuk provinsi ini agar lebih baik.
Siswa tersebut adalah penerima beasiswa di Hari Jadi Jateng, bernama Renata Quaneisha Nararya Amaris dari SD Islam Al Azam Ketileng. Siswa kelas III itu mendoakan agar di hari jadinya, Jateng bisa lebih baik dan panjang umur.
“Panjang umur. Tambah yang bagus-bagus,” doa Renata usai upacara Hari Jadi ke-70 Provinsi Jateng, di halaman kantor Gubernur Jateng, Sabtu (15/8/2020).
Doa siswa asal Sendangguwo, Kecamatan Pedurungan, Kota Semarang, kepada Provinsi Jateng itu, diutarakannya usai menerima beasiswa dari gubernur. “Senang dapat beasiswa. Untuk ditabung,” ungkapnya bangga.
Renata juga menjadi satu-satunya penerima potongan tumpeng dari Ganjar. Sementara doa Renata senada dengan apa yang disampaikan Ganjar yaitu agar lebih bagus ke depannya. Terutama berkaitan dengan tema yang diusung di Hari Jadi, yakni Jateng Peduli Sesama.
“Jateng peduli sesama, konteksnya karena masyarakat sedang membutuhkan bantuan. Saya dengan Pak Wagub berbagi tugas. Pak Wagub ke selatan, saya ke utara, terus. Agar bisa mengedukasi masyarakat,” kata Ganjar usai upacara.
Seperti giat yang dilakukan mulai dari memberikan bantuan sembako, UKM, sampai bantuan ke pondok pesantren. Tujuannya agar satu sama lain mengedukasi dan bisa saling berkolaborasi demi membangun rasa kemanusiaan yang adil dan beradab. Sehingga dalam perayaannya tidak dilakukan dengan mewah mengingat suasananya masih dalam kondisi pandemi Covid-19.
Ganjar menekankan kepada masyarakat untuk tidak takut melakukan tes Covid-19. Sebab, kecenderungannya kasus Covid-19 masih meningkat. Nantinya akan tahu sejauh mana penyebarann serta petanya. Sehingga para pengambil keputusan akan selalu siaga. Praktis, selain tes gencar dilakukan, juga edukasi, hingga kampanye protokol kesehatan.
Momentum untuk Bangkit
Ganjar mengaku sebelum pandemi, Jawa Tengah itu sedang mengalami sejumlah kemajuan namun tiba-tiba wabah menyerang.
“Kemarin Jawa Tengah sedang cantik-cantiknya, lagi tumbuh menarik, ternyata kita dikasih ujian. Tuhan kasih ujian dan kemudian drop,” ungkapnya.
Kendati demikian, semangat untuk bersama mencegah Covid-19 tidak boleh melempem. Justru ini momentum untuk semua bangkit kembali, karena semua kalangan sedang terpuruk. Maka sekarang pihaknya mendorong agar masyarakat menempuh cara baru, menerobos. Umpama, menyiapkan kawasan industri di Brebes, di Batang, Kendal dan lainnya.
Termasuk UMKM yang dulu sudah tumbuh, namun dalam kondisi ini rontok lagi, maka akan didorong lagi. Pihaknya memaksimalkan kekuatan dengan cara hidup baru seperti komunikasi dan pendampingan lainnya. Seperti Bank Jateng kemarin menerima penempatan uang Rp2 triliun. Dari nilai itu jika dikapitalisasi 100 persen, maka targetnya adalah Rp4 triliun dan bisa digelindingkan.
Gubernur juga memuji adanya kesadaran warga baik dari masyarakat dan pemerintah untuk bisa memetakan kondisinya melakukan tes, tracing dan treatment. Hari ini, Ganjar juga meminta rumah sakit di wilayahnya mencatat apa saja penyebab kesembuhan, dan penyebab kematian.
Penyebab kematian, kata dia, sudah terdeteksi yakni karena menderita penyakit komorbid, seperti darah tinggi dan diabetes. Pihaknya pun segera melakukan proteksi agar mereka bisa diisolasi.
“Mudah-mudahan vaksin jadi, kemarin menteri BUMN menjelaskan kira-kira Februari, mudah-mudahan. Kita siapkan hingga Februari untuk kita bangkit. Kita warming up dari segala sisi,” tutupnya.
Jalannya upacara, sebelumnya acara diawali dengan pemotongan tumpeng di halaman kantor setda provinsi setempat. Ganjar Pranowo dengan mengenakan pakaian adat provinsi, memotong tumpeng dan memberikannya kepada siswa SD penerima beasiswa, Renata. Kemudian berlanjut pada peniupan lilin. Setelah itu, pembacaan sejarah Jawa Tengah pun dibacakan, mulai dari awal terbentuknya sampai sekarang.
“Meski berat dan membuat sempoyongan, bapak, ibu, jangan sekali-kali kita berpikiran untuk mengendorkan atau bahkan menghambat upaya pencegahan dan penanggulangan. Jangan, karena upaya ini akan terus kita lakukan sekuat-kuatnya, seoptimal-optimalnya,” kata Ganjar dalam sambutannya.
Dalam ujung sambutan, Ganjar mengajak masyarakat Jawa Tengah agar ikut bersama menghindari penularan Covid-19. Seperti membagi tugas antara pemerintah dan masyarakat bertugas mencegah, medis melakukan penanganan dan pengobatan, pemerintah memulihkan perekonomian, sosial, dan pendidikan, kemudian pihak swasta melakukan penyesuaian dan penyeimbangan.
“Kepedulian terhadap sesama di Jawa Tengah ini kita jadikan hadiah peringatan 70 tahun kemerdekaan republik ini. Pesan saya, jangan anggap remeh Corona. Sekali lagi, jangan anggap remeh Corona,” tandas Ganjar. (Ak/Ul, Diskominfo Jateng)