Portal Berita
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah

KOTA PEKALONGAN – Di era adaptasi kebiasaan baru, pondok pesantren merupakan salah satu lembaga yang sudah mulai beroperasi. Untuk itu, perlu adanya pengawasan pelaksanaan protokol kesehatan untuk memastikan kesehatan pengurus dan anak-anak asuh, agar tidak tertular Covid-19.

Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Pekalongan, menginisiasi pembentukan pos kesehatan di setiap pondok pesantren untuk mengawasi aktivitas anak-anak asuh dan pengurus. Ini dilakukan untuk menjaga agar kegiatan tetap bisa dilakukan namun tetap aman dan sehat.

“Seluruh pihak pondok pesantren diwajibkan mematuhi aturan protokol kesehatan yang berlaku, untuk meminimalkan risiko penyebaran Covid-19,” terang Kepala Dinas Kesehatan Kota Pekalongan, Slamet Budiyanto dalam Rapat Koordinasi Pembentukan Pos Kesehatan Pesantren (Poskestren) di Ruang Amarta Setda Kota Pekalongan, beberapa waktu lalu.

Ia menambahkan, koordinasi dengan para pengurus pondok pesantren adalah hal penting, untuk memastikan semua pihak benar-benar memahami dan tidak menyepelekan. Terlebih, pondok pesantren biasanya dihuni oleh banyak orang dan memungkinkan interaksi yang intens antar penghuni.

“Kami berpikir perlu melakukan rapat koordinasi. Di masa pandemi Covid-19 seluruh komunitas yang ada di pondok pesantren supaya bisa sehat, menjalankan aktivitas dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan,” ujarnya.

Budi menilai Poskestren penting untuk menjaga kesehatan masyarakat pondok pesantren. Untuk itu, pihaknya melibatkan institusi kesehatan, seperti Puskesmas setempat, yang nantinya akan membantu memberikan dukungan dan mentor bagi pengurus dan petugas kesehatan pondok pesantren.

“Kami mengundang seluruh kepala Puskesmas di wilayah Kota Pekalongan dalam rapat koordinasi, untuk menjadi fasilitator Poskestren bersama dengan petugas usaha kesehatan sekolah (UKS) dan pengurus pesantren,” pungkasnya.

Penulis : Tim Komunikasi Publik Dinkominfo Kota Pekalongan
Editor : Rk, Diskominfo Jateng