Ajak Bicara dan Duduk Bareng

  • 12 Jul
  • Prov Jateng
  • No Comments

Magelang – Gubernur Jawa Tengah H Ganjar Pranowo SH MIP meninjau progress pembangunan Pasar Secang baru, Rabu (12/7). Pasar dengan tiga lantai tersebut mampu menampung sekitar 480 kios pedagang. Orang nomor satu di Jawa Tengah itu juga menyempatkan diri berdialog dengan para pedagang Pasar Secang di pasar sementara, yang lokasinya berdekatan.

Salah seorang pengurus paguyuban pedagang Pasar Secang, Wiyono, menyambut baik keputusan Bupati Magelang Zaenal Arifin SIP yang menetapkan harga jual terendah untuk kios di Pasar Secang baru. Bupati menurunkan harga jual kios mencapai 52 persen. Sebelumnya, para pedagang sempat mengeluhkan harga jual kios yang dirasa tinggi, yakni sebesar Rp 66 juta. Keputusan tersebut mengemuka usai audiensi tahap ketiga para pedagang dengan legislatif dan tim appraisal Senin lalu.

“Sehubungan dengan hasil audiensi di DPRD tahap ketiga pada hari Senin kemarin, Pak Bupati sudah menurunkan harga (kios)Pasar Secang. Potongannya kalau tidak salah 52 persen. Kami mengucapkan terima kasih kepada pemerintah. Nilai itu hasil perhitungan tim appraisal yang paling rendah,” ujarnya.

Meski harga jual kios sudah diturunkan, Wiyono menerangkan, para pedagang masih mengeluhkan zonasi kios. Mereka menilai, pengaturan kios di Pasar Secang baru belum adil karena tidak sesuai susunan terdahulu di Pasar Secang lama.

“Pembagian los kios dianggap belum adil. Contoh yang ekstrem ada pedagang yang dulu jualannya di tengah pasar sekarang jualannya di dekat pintu masuk paling depan. Seandainya dibuat blok-blok, misalnya blok sembako atau pakaian diurutkan, dulu yang paling depan siapa. Ini untuk menghindari kecemburuan,” beber Wiyono yang juga berprofesi sebagai guru matematika itu.

Menanggapi penjelasan Wiyono, Gubernur Jawa Tengah H Ganjar Pranowo SH MIP juga mengapresiasi keputusan bupati Magelang yang dinilainya mampu mengakomodasi harapan pedagang.

“Ternyata appraisal paling rendah bisa disetujui, sebanyak 52 persen. Saya acungi jempol. Itu membuat masyarakat setuju,” ungkapnya mengapresiasi.

Terkait pengaturan zonasi kios, Ganjar menilai, hal yang wajar apabila ada sejumlah pedagang yang merasa tidak adil karena memeroleh tempat yang dirasa kurang strategis. Untuk menentukan skema pengaturan zonasi kios, perlu adanya kesediaan para pedagang untuk berembuk.

“Selalu ada yang tidak puas mana yang di depan, mana yang di belakang. Teori yang paling adil selama ini memang dikocok. Jadi nasib-nasiban. Kalau mau sedikit berjuang ya mengurutkan yang depan dapat depan, yang tengah dapat tengah, yang belakang dapat belakang. Apa yang harus dilakukan adalah mengajak mereka berbicara dan duduk bareng. Existing kaya ngene, sing arep mlebu kaya ngene, piye apike,” bebernya.

Mantan anggota DPR RI itu berpesan, Pemkab Magelang dapat menyusun insentif, baik bagi pedagang maupun pembeli. Sehingga setelah kepindahan ke Pasar Secang baru, aktivitas ekonomis makin bergeliat.

“Saya ingin stimulan dari pemerintah nanti berjalan. Umpama insentif terhadap pedagang, terhadap pembeli, agar mereka bisa datang ramai-ramai belanja. Sehingga keuntungan lebih banyak,” pungkasnya.

 

Penulis : Ar, Humas Jateng

Editor : Ul, Diskominfo Jateng

Berita Terkait