Usung Eduwisata, Kampung Keteb Manjakan Pengunjung

  • 03 Mar
  • yandip prov jateng
  • No Comments

KEBUMEN – Peresmian Kampung Keteb di Dukuh Nusatutub RT 03 RW 06 Desa Jatijajar Kecamatan Ayah sebagai tempat wisata baru oleh Bupati Yazid Mahfudz pada Minggu (1/3/2020), menambah satu lagi daftar destinasi wisata di Kabupaten Kebumen.
Kampung Keteb mengusung konsep eduwisata (wisata pendidikan) yang memadukan wisata alam dan kuliner. Di sana dapat dijumpai sistem edukasi berupa pembelajaran gamelan, hidroponik dan outbond. Suasana semakin lengkap dengan pemandangan areal persawahan yang menawan, suguhan kuliner khas Jatijajar yang memanjakan lidah, serta dilengkapi dengan permainan anak tradisional dan kolam renang.
Bupati Yazid Mahfudz mengatakan, saat ini Pemkab Kebumen gencar memromosikan daerah-daerah potensi wisata supaya Kebumen kian maju dan dikenal oleh masyarakat luar daerah. Sehingga pertumbuhan ekonomi masyarakatnya semakin meningkat.
“Pemkab pasti membantu memromosikan Kampung Keteb sebagai salah satu destinasi wisata baru di bidang pendidikan,” tegasnya.
Dijelaskan, pemerintah daerah berupaya mendorong pertumbuhan industri pariwisata berbasis pemberdayaan masyarakat.
“Ke depan kekuatan ekonomi ada di desa, bahkan desalah yang menjadi ujung tombak pembangunan nasional. Sehingga kami dorong agar setiap desa mempunyai potensi yang dapat dikembangkan sendiri,” tambah Yazid.
Ketua Pengelola Kampung Keteb, Muhtar Fauz menjelaskan Kampung Keteb merupakan destinasi wisata yang menonjolkan kekayaan alam berupa areal persawahan.
“Nama Keteb sendiri diambil dari istilah sebuah tempat di pinggiran sawah,” ungkapnya.
Menurutnya, Kampung Keteb hanya buka sekali dalam sepekan yaitu setiap hari Minggu. Adapun target wisatawan yang datang adalah keluarga yang membutuhkan suasana santai. Kuliner tradisional Jatijajar yang ditawarkan, bisa dinikmati di sejumlah gazebo yang ada di tepian sawah.
Untuk membelinya, imbuh Muhtar, pengunjung harus menggunakan mata talen, yakni mata uang yang terbuat dari tempurung kelapa. Adapun nilai tukar satu talen sama dengan dua ribu rupiah. Sejumlah wahana permainan anak tradisional, seperti egrang, kuda-kudaan, mobil-mobilan juga tersedia.
Pengunjung bisa belajar cara menaman tanaman dengan metode hidroponik atau bahkan mengikuti kelas latihan gamelan secara gratis.
“Bagi pengunjung yang ingin belajar gamelan, kami sediakan guru dari paguyuban dalang Kecamatan Ayah,” tutup Muhtar.

Penulis: Tim Kominfo Kab. Kebumen
Editor: dnk/Diskominfo Prov Jateng

Berita Terkait