Nonton Bareng Film Jejak Langkah 2 Ulama

  • 27 Feb
  • yandip prov jateng
  • No Comments

KUDUS – Magis. Itulah kata yang kiranya tepat mewakili suasana kebatinan para spektator film berjudul “Jejak Langkah 2 Ulama”. Film tersebut ditayangkan di Gedung Auditorium Universitas Muhammadiyah Kudus, Selasa (25/2/2020). Ratusan pasang mata, menjadi saksi betapa film tersebut mampu menggelorakan semangat persatuan. Alurnya mengalir runtut serta sarat makna. Pesan moralnya begitu dalam menyentuh jiwa.

Film yang disutradarai Sigit Ariansyah tersebut mengangkat kisah perjuangan dua orang sahabat yang menjadi tokoh pendiri organisasi keagamaan terbesar di Indonesia, yakni Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama’. Mereka adalah KH Ahmad Dahlan dan Hadratussyaikh KH Hasyim Asy’ari yang ternyata pernah berguru pada guru yang sama, yakni KH Soleh Darat di Semarang. Tak pelak jika kedua tokoh tersebut ibarat telaga yang airnya jernih, bening, dan segar menyuburkan Indonesia. Mereka memahami perbedaan dan menjunjung persamaan.

Tak heran jika film tersebut mampu memukau para penonton, tak terkecuali Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Kudus Hartopo yang menyempatkan hadir nonton bareng film tersebut. Film berdurasi sekitar 2,5 jam tersebut, Hartopo yang mengenakan sweater biru tampak antusias. Sesekali ia tertawa melihat beberapa adegan dalam film.

Hartopo yakin film “Jejak Langkah 2 Ulama” mampu menjadi referensi sikap keteladanan bagi generasi muda. Utamanya, sikap tawadhu’. Menurutnya, sikap tawadhu’ sangat penting ketika dijalankan dalam kehidupan sehari-hari.

“Mari kita jadikan film ini sebagai salah satu sumber belajar bagi generasi milenial. Utamanya penanaman sikap tawadhu’,” katanya.

Selain itu, Hartopo mengharapkan melalui film itu dapat dijadikan ajang untuk mencari inspirasi dan introspeksi diri. Dari sikap-sikap alim ulama yang ada dalam adegan juga dapat diambil hikmah dan pelajarannya. Yakni, menjadi pengetahuan bagaimana memahami perbedaan dan menghadapi persamaan.

“Kita jadikan sarana untuk menggali inspirasi dan introspeksi. Kita jadikan pesan moralnya sebagai hikmah dan pelajaran di masa kini dan masa yang akan datang,” jelasnya.

Penulis : Kontributor Kab. Kudus

Editor : Di, Diskominfo Jateng*P

Berita Terkait