Camat Diminta Kendalikan Warga Agar Tak Buang Sampah Sembarangan

  • 25 Feb
  • yandip prov jateng
  • No Comments

KUDUS – Intensitas hujan yang masih tinggi terus terjadi di Kabupaten Kudus, membuat beberapa kawasan di Kecamatan Kaliwungu, Mejobo, dan Jekulo terdampak banjir. Penyebab utamanya sama, yakni sedimentasi dan sampah.

Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Kudus Hartopo mengungkapkan, sampah masih menjadi penyebab utama banjir, terlebih masih ada perilaku masyarakat yang membuang sampah sembarangan, khususnya di sungai. Menurutnya, persoalan tersebut harus segera diatasi, mengingat membuang sampah sembarangan dapat berimbas pada terjadinya banjir di kawasan hilir.

Melihat realita tersebut, Hartopo meminta para camat untuk menyosialisasikan dan memberi sanksi, sehingga masyarakat jera untuk buang sampah di sungai.

“Sekali lagi, kemarin saya pantau di Kaliwungu, di Undaan, problemnya sama. Yakni, sampah dan sedimentasi. Khusus sampah, tolong pak camat agar mengendalikan warganya lewat sosialisasi atau alternatif lainnya. Supaya ini tidak terus menerus terjadi,” terangnya saat memimpin Rapat Koordinasi Penanggulangan Bencana Kudus, di Command Center, Senin (24/2/2020).

Ditambahkan, untuk mengatasi persoalan meluapnya air yang terjadi di Kecamatan Kaliwungu, pihaknya berencana membuat embung. Meski kecil, air akan tertampung terlebih dahulu di embung sehingga jika hujan deras, air tidak cepat meluber ke pemukiman warga.

Sementara itu, untuk mengatasi masalah sedimentasi yang terjadi di beberapa sungai di Kudus, Hartopo akan berkoordinasi dengan BBWS Pemali Juana selaku pemilik sungai. Pihaknya juga siap berkoordinasi dengan Gubernur Jawa Tengah agar normalisasi sungai dapat segera berjalan.

“Untuk mengatasi sungai ini kan kita perlu koordinasi dengan BBWS. Tapi, dalam kondisi darurat, Bapak Gubernur sudah kasih lampu hijau agar dilakukan normalisasi,” jelasnya.

Hartopo mengatakan, Pemerintah Kabupaten Kudus juga akan menganggarkan dana terkait kebencanaan, mengingat sampai saat ini belum ada anggaran kebencanaan yang siap digunakan. Rencana tersebut sekaligus wujud komitmennya terhadap mitigasi bencana.

“Yang dilakukan ketika bencana datang pertama kali adalah kesiapsiagaan atau mitigasi. Mitigasi ini penting agar masyarakat tahu setelah terjadi bencana berbuat apa. Yang kedua, tentunya pendanaan terkait kebencanaan sehingga kebutuhan masyarakat dapat dipenuhi meski sedang dilanda bencana,” pungkasnya.

Penulis : Kontributor Kab. Kudus

Editor : Di, Diskominfo Jateng*P

Berita Terkait