BPBD Wonogiri Berikan Tehnik Water Rescue ke 34 Anggota Ubaloka Kwarcab Wonogiri

  • 20 Jan
  • yandip prov jateng
  • No Comments

WONOGIRI – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Wonogiri berikan fasilitasi peningkatan dan pendampingan bidang kebencanaan kepada para anggota Pramuka, relawan Desa Tangguh Bencana (Destana) dan kalangan murid serta guru sekolah, Sabtu (18/1). Hal ini dikemukanan Kepala BPBD Kabupaten Wonogiri, Bambang Haryanto. “Pemberian fasilitasi peningkatan bidang kebencanaan ini diberikan kepada 34 relawan anggota Pramuka dari Unit Bantuan Pertolongan Pramuka (Ubaloka) dari Kwartir Cabang Wonogiri. Kepada mereka, diberi tehnik dan praktek water rescue bertempat di perairan Waduk Gajah Mungkur Wonogiri. Para anggota Ubaloka Pramuka Kwarcab Wonogiri diangkut perahu karet untuk diceburkan di tengah perairan Waduk. Ini dilakukan dalam pelatihan water resque,” terangnya.

Tampil menjadi fasilitatornya, personel dari BPBD Kabupaten Wonogiri dan instruktur dari Basarnas Surakarta. Bersamaan itu, BPBD Kabupaten Wonogiri juga memberikan fasilitasi peningkatan bidang kebencanaan kepada para relawan dari komunitas Forum Pengurangan Resiko Bencana (FPRB) Destana di desa Pucung, Kecamatan Kismantoro, Kabupaten Wonogiri. ”Dengan jumlah peserta sebanyak tiga puluh orang,” imbuhnya. Kegiatan ini, lanjutnya, dalam rangka pemenuhan indikator sesuai Peraturan Kepala (Perka) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Nomor 1 Tahun 2012 tentang Pedoman Umum Destana. Materi yang diberikan meliputi review management dasar penanggulangan bencana, pelatihan PPPK, tenik peralatan dasar kebencanaan dan praktek penggunaan peralatan.

BPBD Kabupaten Wonogiri juga memberikan pendampingan dan fasilitasi peningkatan kapasitas bidang kebencanaan kepada para siswa beserta guru SMP Negeri 4 Wonogiri. ”Ini sebagai upaya dalam rangka kesiapan  mewujudkan sekolah siaga bencana,” tambahnya. SMP Negeri 4 Wonogiri, disamping sebagai sekolah umum, juga mengampu sebagai sekolah inklusi. Sehingga dalam kegiatan fasilitasi peningkatan bidang kebencanaan, melibatkan para siswa difabel yang berkebutuhan khusus. Jumlah peserta kegiatan ini mencapai 300 pelajar termasuk siswa-siswi berkebutuhan khusus. Materi yang diberikan meliputi manajemen dasar kebencanaan, pengelolaan manajemen resiko, dan evakuasi mandiri. Sekolah mendadak diguncang gempa, para murid berupaya berlindung di bawah meja. Ini dilakukan para siswa SMP Negeri 4 Wonogiri, saat mengikuti simulasi peningkatan bidang kebencanaan. Kegiatan ini dilanjutkan gladi simulasi bencana dengan jenis ancaman gempa bumi. (est/RF)

Berita Terkait